Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Butuh Minyak Sawit Indonesia

Kompas.com - 26/04/2017, 13:29 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Industri sawit di Tanah Air terus tumbuh signifikan. Salah satunya ditandai dengan volume ekspor produk sawit yang terus meningkat setiap tahunnya.

Berdasarkan data Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kepala Sawit, volume total ekspor produk sawit di 2014 mencapai 21,77 juta ton, 2015 26,39 juta ton, dan pada 2016 sebesar 28,26 juta ton. Pada kuartal pertama 2017, ekspor sawit sudah mencapai 6,34 juta ton.

Melihat besarnya potensi sawit di Indonesia, banyak negara di belahan dunia lain yang iri. Sebab mereka hanya bisa menghasilkan soybean atau minyak kedelai dan rapeseed yang dikelola menjadi bahan untuk membuat vegetable oil.

"Negara berkembang banyak yang iri, karena tanaman sawit hanya tumbuh di iklim tropis, enggak bisa tumbuh di Amerika, enggak bisa tumbuh di Eropa," kata Direktur Utama BPDP Sawit, Dono Boestami di Pangkal Pinang, Rabu (26/4/2017).

Dilihat dari perbandingan hasil olahan per hektarnya, soybean dan rapeseed kalah jauh dari kelapa sawit. Dalam 1 hektar kebun, sawit bisa menghasilkan 3,85 ton minyak sawit, sementara soybean hanya menghasilkan 0,45 ton minyak kedelai dan rapeseed 0,69 ton per hektar.

Karena itu, untuk memenuhi minyak nabati, banyak negara harus impor minyak sawit dari Indonesia.

"Demand (permintaan) minyak sawit itu tinggi mengikuti pertumbuhan penduduk dunia. Kebutuhan minyak makan dunia dari sawit itu on the track," tutur Ketua Dewan Pengawas BPDP Sawit Rusman Heriawan.

Jadi andalan

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, sawit adalah komoditas yang amat penting bagi Indonesia.  Sawit berada di peringkat paling atas komoditas unggulan yang menjadi andalan sekaligus kebanggaan bangsa Indonesia.

Darmin mengatakan, produk-produk turunan kelapa sawit memberikan kontribusi ekspor sebesar 75 persen dari sektor non-minyak bumi dan gas (migas). Dengan itu dapat dikatakan, sawit menjadi salah satu penyumbang pemasukan terbesar ke negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com