Perusahaan Energi Ini Setor ke Negara Hingga Rp 8 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada 2016, PT Adaro Energy Tbk mencatat Laba bersih sebesar 398 juta dollar AS, tumbuh 35,37 persen secara tahunan dibandingkan periode 2015 yang sebesar 294 juta dollar AS.

Sementara itu, utang bersih turun dari 865 juta dollar AS pada 2015 menjadi 373 juta dollar AS pada 2016.

Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir menuturkan, perseroan cukup bangga bukan hanya lantaran mencapai kinerja baik, melainkan juga memberikan kontribusi ke negara cukup besar.

"Kami merupakan salah satu kontributor pajak dan PNBP terbesar, karena kalau tidak salah 600 juta dollar AS (sekitar Rp 8 triliun) yang kami kontribusikan ke pemerintah," kata Garibaldi di Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Garibaldi menambahkan, tentu saja pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) itu merupakan hak negara. Akan tetapi, lanjutnya, hak sebesar itu bisa didapat karena perusahaan sangat semangat untuk maju dan memiliki tata kelola yang baik, serta senantiasa berusaha memenuhi ketentuan pemerintah.

"Kami bangga karena kami tidak kalah dengan perusahaan terbesar di Indonesia. Kita tahu banyak bank besar. Namun, kami bayar pajak lebih besar," kata Garibaldi.

Pada tahun ini, Adaro Energy mengalokasikan belanja modal sebesar 200-250 juta dollar AS. Sekitar 100-150 juta dollar AS diperuntukkan pengembangan coking coal, dan 80-100 juta dollar AS diperuntukkan pengembangan lini bisnis logistics and services.