Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Pasca-Krisis Keuangan, ASEAN Kini Bangkit dan Kuat

Kompas.com - 28/04/2017, 15:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis keuangan dahsyat pernah menimpa Asia, tidak terkecuali kawasan Asia Tenggara, pada akhir periode 1990-an.

Kontraksi ekonomi terjadi pula secara merata di semua negara di kawasan tersebut.

"Indonesia, Thailand mengalami dampak terbesar. Terjadi depresiasi kurs, pertumbuhan anjlok, dan melonjaknya inflasi semakin melebar," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo di Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Selain itu, krisis juga membuat sektor keuangan tidak stabil serta peningkatan utang pemerintah. Bahkan, krisis keuangan juga menyebabkan ketegangan politik dan sosial, serta keyakinan konsumen menguap.

"Krisis juga membawa Indonesia dan Thailand memasuki program IMF (Dana Moneter Internasional)," jelas Agus.

Krisis keuangan Asia yang juga menimpa ASEAN, kawasan tersebut tidak hanya mengalami kerugian besar tidak hanya pada kinerja-kinerja ekonomi, namun juga persepsi global.

Oleh karena itu, kawasan tersebut dianggap sebagai kelompok ekonomi yang rapuh. Namun demikian, pasca krisis, negara-negara ASEAN melakukan program restrukturisasi guna mencapai pemulihan.

Setelah itu, perekonomian ASEAN kembali pulih disertai dengan perbaikan struktur ekonomi.

"Kawasan ini cepat belajar dari pengalaman yang tidak menguntungkan. ASEAN berusaha kembali memperoleh keyakinan global," ungkap Agus.

Saat ini, imbuh Agus, kawasan ASEAN telah bangkit dengan pertumbuhan yang sehat dan sektor keuangan yang stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com