Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Pelayanan, Pelindo I Luncurkan SIM PKBL

Kompas.com - 28/04/2017, 16:20 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I Persero resmi meluncurkan aplikasi dan implementasi Sistem Informasi Manajemen Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (SIM PKBL). Sistem ini adalah pengembangan untuk mengoptimalisasikan administrasi kegiatan program KBL.

Peresmiannya ditandai dengan penekanan tombol Direktur Keuangan Pelindo I Farid Luthfi yang didampingi Senior Manajer PKBL, Syaiful Anwar dan Direktur PT Mitra Tekno Madani, Muhamad Rizal.

Luthfi mengatakan, semua mekanisme dalam program KBL mulai dari pengajuan permohonan program kemitraan, realisasi dana, administrasi sampai menjadi Laporan PKBL, tidak lagi dilakukan secara manual.

"Seluruhnya sudah ada di dalam aplikasi SIM PKBL,” katanya, Jumat (28/4/2017).

Dengan adanya aplikasi ini, administrasi program KBL menurutnya akan lebih efektif dan efisien sehingga pengelolaannya dapat lebih fokus pada pelaksanaan, pengendalian dan pembinaan program.

SIM PKBL juga akan memberikan kemudahan bagi calon mitra dalam mengajukan permohonan, meningkatkan kualitas layanan, mempercepat proses program KBL.

"Penyajian laporan akan lebih cepat dan akurat dan mengurangi birokrasi dengan calon mitra binaan," pungkas Luthfi.

ACS Humas Pelindo I Fiona Sari Utami menambahkan, pembangunan sistem dan implementasi teknologi informasi (IT) merupakan wujud keseriusan dan komitmen Pelindo 1 untuk semakin meningkatkan pelayanan perusahaan. Hal ini sejalan dengan komitmen Pelindo I dalam menerapkan IT Based Services Company.

"Dengan implementasi sistem informasi, proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi dan distribusi akan terintegrasi dan terlaksana secara real time,” jelas Fiona.

PT Pelindo I adalah BUMN yang mengelola jasa kepelabuhanan di Indonesia bagian barat. Berkantor pusat di Medan, memiliki wilayah operasi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau Daratan dan Riau Kepulauan, serta mengelola 16 cabang pelabuhan, 11 kawasan pelabuhan.

Kemudian, mengelola satu unit usaha yaitu Unit Usaha Galangan Kapal (UGK) serta enam anak perusahaan yaitu: PT Terminal Petikemas Indonesia (TPI), PT Prima Terminal Petikemas (PTP), PT Prima Multi Terminal (PMT), PT Prima Indonesia Logistik (PIL), PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK) dan PT Prima Husada Cipta (PHC). Pelayanan Pelindo I meliputi pelayanan kapal, barang, penumpang dan jasa kepelabuhanan lainnya.

Perusahaan ini mempunyai lokasi strategis di Selat Malaka, yang merupakan selat tersibuk dalam lalu lintas perdagangan dunia dan saat ini sedang mengembangkan pelabuhan Kualatanjung sebagai pelabuhan Hub Port Indonesia bagian barat, serta mempunyai pintu utama eksport CPO ke seluruh dunia lewat pelabuhan Belawan dan Dumai.

Saat ini, Pelindo I dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan secara terus menerus, melakukan inovasi dengan menambah peralatan dan perpanjangan fasilitas dermaga.

Pengembangan ini juga untuk mendukung suksesnya program pemerintah dalam percepatan pembangunan nasional dan mendukung kebijakan pemerintah terutama program tol laut untuk memperkuat konektivitas nasional dan menciptakan biaya logistik nasional secara efisien dan efektif serta meningkatkan daya saing nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com