Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2017, 06:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Raksasa pabrikan pesawat Eropa Airbus mencatat laba bersih sebesar 240 juta euro pada kuartal I 2017. Angka tersebut menukik tajam 52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Mengutip BBC, Jumat (28/4/2017), total pendapatan Airbus pada kuartal I 2017 tumbuh 7 persen menjadi 13 miliar euro.

Pihak Airbus menyatakan sudah berada pada lajur yang tepat untuk mencapai target pengiriman pesawat komersial mencapai 700 unit pada tahun ini, naik dari 688 unit pada 2016.

"Aktivitas pesanan baru cenderung rendah pada kuartal I 2017 sesuai prediksi, namun jangan lupa bahwa pemesanan kami yang kuat mencapai 6.700 pesawat komersial mendukung produksi kami. Eksekusi program masih jadi kunci bagi seluruh bisnis kami," ujar CEO Airbus Tom Enders.

Namun demikian, bukan berarti bisnis Airbus jauh dari masalah. Pihak Airbus memperingatkan, permasalahan pada program pesawat militer seri A400M belum selesai.

Selain itu, Airbus juga mengakui masih ada berbagai masalah terkait memenuhi kapabilitas kontraktual untuk mengamankan pemesanan ekspor, pemangkasan biaya, dan eksposur komersial.

Pun Airbus menyatakan permasalahan teknis pada mesin pesawat baru seri A320neo masih diusahakan untuk diselesaikan. Pesawat militer A400M buatan Airbus mengalami beragam masalah dalam beberapa tahun terakhir.

Masalah paling serius adalah kecelakaan pada saat uji terbang di Spanyol pada tahun 2015 lalu, yang menyebabkan empat orang kru tewas. Airbus juga mengekspektasikan jumlah pengiriman A320neo kembali merosot pada tahun ini.

Adapun unit bisnis helikopter Airbus Helicopters juga mengalami kerugian lantaran pelarangan penggunaan di Inggris dan Norwegia setelah kecelakaan yang menewaskan para pekerja kilang minyak di Laut Utara. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com