Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersedia, Peluang Pasar Produk Indonesia di Swiss

Kompas.com - 03/05/2017, 19:21 WIB

KOMPAS.com - Neraca perdagangan antara Indonesia dengan Swiss sebagaimana warta dari laman setkab.go.id sepanjang 2016 masih menunjukkan angka surplus. Tercatat ada 150 perusahaan asal Swiss yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Bertolak dari kondisi tersebut, Swiss masih memungkinkan menjadi pasar produk Indonesia khususnya yang diproduksi usaha kecil dan menegah (UKM). Lantaran itulah, salah satu kegiatan untuk memperkenalkan produk Indonesia pada cakupan lebih luas adalah pameran Mustermesse Basel (Muba) 2017. Kegiatan itu, menurut laman 10times.com, berlangsung di Exhibition Centre Bassel (Messe Bassel) di Basel, Swiss.

“Kami akan menfasilitasi para pelaku bisnis Indonesia baik skala industri maupun UKM untuk menjangkau potensi pasar dunia,” kata Juliana Pateh, CEO PT Sinar Indonesia Display sebagaimana siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (3/5/2017).

Saat ini Swiss menduduki posisi ke-15 untuk pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita di seluruh dunia. Angkanya mencapai 43.400 dollar AS.

Basel adalah kota di bagian utara Swiss yang berbatasan dengan dua negara Jerman dan Perancis. Kota strategis ini membuat Muba selalu diincar oleh negara-negara lainnya dalam mempromosikan barang produksi untuk dapat diekspor ketiga negara tersebut.

KOMPAS.com/SRI LESTARI Wisata bahari di Desa Wisata Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Bali.

Muba merupakan salah satu pameran internasional produk konsumen terbesar dan tertua di Swiss. Pameran ini digelar setiap tahun dengan menampilkan lebih dari 1.000 produk dari berbagai macam perusahaan di dunia. Pameran ini diperkirakan akan dihadiri setidaknya 400.000 pengunjung.

Setiap tahunnya, Muba memamerkan aneka produk inovatif dan trendi. “Kami juga akan mengedepankan produk-produk hasil laut serta mempromosikan sejumlah lokasi wisata bahari,” kata Juliana.

Juliana menambahkan pihaknya sudah mendirikan pergudangan Wonderful Indonesia Display (WID) di Basel sebagai pusat bisnis yang menampilkan produk-produk unggulan Indonesia secara permanen. Hingga kini sudah ada 40 perusahaan berskala industri dan UKM tergabung dalam WID yang berpameran serta terlibat dalam kegiatan business to business (B2B).

KOMPAS/SRI REJEKI Aneka masakan Tarempa dengan ciri khas ikan tongkol di dalamnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com