Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plus Minus Pemindahan Ibu Kota terhadap Perekonomian

Kompas.com - 03/05/2017, 21:46 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak era Bung Karno, wacana pemindahan Ibu Kota sudah mencuat. Kini, wacana itu kembali muncul. Bahkan Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mengkaji wacana pemindahan ibu kota tersebut. Lantas apa plus minus pemindahan ibu kota bagi ekonomi Indonesia?

Pengamat ekonomi Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, pemindahan ibu kota misalnya ke Kalimantan, bisa menciptakan pusat ekonomi baru di Indonesia.

"Akan ada sumber magnet baru yang selama ini hanya terkonsentrasi di Jawa. Sekarang, 40 persen lebih ekonomi ada di Jawa kan," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Selain munculnya magnet baru ekonomi, pemindahan ibu kota juga dipastikan akan mendorong pembangun infrastuktur di wilayah sekitarnya, termasuk di dalamnya transportasi.

(BACA: Ini Syarat Mutlak untuk Jadi Ibu Kota Indonesia).

Ia meyakini dengan pembangunan infrastuktur dan transportasi, biaya logistik di daerah tersebut dan sekitarnya akan lebih murah. Akses bepergian masyarakat dari satu daerah ke daerah lain akan lebih mudah.

Meski begitu, pemindahan ibu kota bukan perkara mudah. Butuh waktu cukup lama untuk menyiapkan infrastruktur dasar penunjang pusat pemerintahan. Infrastruktur dasar itu meliputi jalan, transportasi, air bersih, hingga energi listrik yang memadai.

"Infrastruktur dasar dulu dibangun baru kita kita bicara pemindahan ibu kota. Seharusnya begitu," kata Bima.

Bila persiapan tidak matang, maka pemindahan ibu kota justru bisa jadi masalah baru seperti kemiskinan dan kekumuhan.

Magnet ekonomi selalu menyedot banyak orang untuk datang. Bila tidak ada konsep matang soal pembangunan kota dan masyarakatnya, bukan tak mungkin kemiskinan dan kekumuhan kota itu justru meningkat.

"Kalau infrastruktur dasar belum siap, terus dibilang Ibu kota akan pindah ke sana, yang jadi malah kota itu akan jadi pusat spekulasi tanah," ucap Bima.

(BACA: Pengganti Jakarta Sebagai Ibu Kota Masih Dirahasiakan, Mengapa?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com