Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di 2016, Penjualan Bakrie Sumatera Plantations Rp 1,57 Triliun

Kompas.com - 08/05/2017, 14:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) membukukan nilai penjualan sebesar Rp 1,57 triliun pada tahun 2016.

Dalam keterangan tertulisnya, Direktur dan Investor Relations UNSP, Andi W Setianto menjelaskan penjualan ini ditopang dari komoditas sawit dengan nilai penjualan Rp 1,15 triliun dan komoditas karet Rp 419 miliar.

"Perseroan melakukan serangkaian program revitalisasi perkebunan dan fasilitas produksi untuk menjaga produktivitas kebun inti sawit dan karet. Di tengah diskon harga jual crude palm oil (CPO) domestik dan kondisi cuaca ekstrim udara kering, El-Nino," kata Andi, Senin (8/5/2017).

Sesuai siklus tahunan, lanjut dia, peningkatan produksi sawit mulai terlihat di kuartal III 2016. Kemudian penurunan produksi sawit inti perseroan sepanjang 2016 akibat El-Nino sesuai rata-rata nasional 10 persen.

Gross profit margin menunjukkan peningkatan, dari 25,6 persen di tahun 2015 menjadi 30,4 persen di tahun 2016. Selain itu, UNSP membeli sawit dan karet dari petani yang tidak memiliki pabrik.

Hal ini, kata dia, untuk membantu kesejahteraan petani dan optimalisasi produktivitas pabrik. Adanya El-Nino pada tahun 2015 dan program biodiesel domestik menyebabkan berkurangnya ekspor pasokan sawit dunia untuk tahun 2016.

Kondisi ini menjadi katalis perbaikan harga CPO di semester kedua 2016. Di sisi lain, kebijakan pungutan CPO Fund 50 dollar AS per ton untuk subsidi program biodiesel nasional menyebabkan diskon harga CPO domestik yang diterima Perseroan dan petani dari menjual CPO dan FFB (Fresh Fruit Bunch) di pasar lokal.

"Pajak ekspor CPO yang kembali dipungut pemerintah pada Oktober-November 2016 lalu, juga menambah diskon harga jual CPO dan FFB domestik yang diterima Perseroan dan petani," kata Andi.

Selain itu, kata dia, perseroan mengikuti aturan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang menjunjung tinggi prinsip ramah lingkungan dan keberlanjutan.

Antara lain kebijakan tanpa membakar ketika melakukan kegiatan perkebunan. Perseroan juga mendukung program tax amnesty.

Perbaikan Struktur Permodalan dan Penggabungan Saham

 Adapun pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Februari 2017, pemegang saham Perseroan menyepakati penggabungan saham atau reverse stock.

Penggabungan saham ini, kata Andi, untuk restrukturisasi hutang dan perbaikan fundamental.

Dengan disetujuinya reverse stock, perseroan dapat segera melanjutkan proses restrukturisasi utang yang memberikan dampak positif berkurangnya beban keuangan, memperkuat arus kas operasional, dan lebih sehatnya struktur permodalan Perseroan.

"Lebih banyaknya ketersediaan dana untuk kegiatan operasional kebun dan pabrik, tentu akan meningkatkan lagi produksi sawit dan karet perseroan," kata Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com