Maret 2017, Penjualan Eceran Mengalami Kenaikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) dalam Survei Penjualan Eceran melaporkan kenaikan pertumbuhan penjualan eceran pada Maret 2017.

Ini terlihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2017 yang tumbuh 4,2 persen secara tahunan (yoy), lebih tinggi dibandingkan 3,7 persen (yoy) pada Februari 2017.

"Peningkatan penjualan eceran terutama didorong oleh kenaikan penjualan eceran kelompok makanan yang tumbuh sebesar 7,1 persen (yoy), lebih tinggi dari 5,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya," tulis BI dalam pernyataan resmi, Rabu (10/5/2017).

Sementara itu, penjualan eceran pada kelompok non makanan tumbuh 0,3 persen (yoy), lebih rendah dari 1,8 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Secara regional, peningkatan penjualan eceran terjadi di hampir seluruh kota yang disurvei, dengan peningkatan pertumbuhan tahunan tertinggi di kota Manado.

Meningkatnya pertumbuhan penjualan eceran diperkirakan berlanjut pada April 2017. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan IPR April 2017 sebesar 5,4 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

"Peningkatan penjualan eceran tersebut diperkirakan masih didorong oleh kelompok makanan yang tumbuh 9,2 persen (yoy), sedangkan kelompok nonmakanan diperkirakan tumbuh sebesar 0,1 persen (yoy)," ujar BI.

Survei juga mengindikasikan perkiraan tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran pada Juni 2017 meningkat. Indikasi tersebut terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 149,7 lebih tinggi dari 140,4 pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada September 2017 diperkirakan menurun dengan nilai IEH enam bulan mendatang sebesar 130,3, lebih rendah dari 131,3 pada bulan sebelumnya.