Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPEMI Nilai Ekploitasi Perempuan Masih Marak di Daerah

Kompas.com - 15/05/2017, 15:33 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) menilai daerah-daerah masih melakukan ekploitasi perempuan. Salah satunya dengan menjadikan perempuan menjadi buruh pabrik.  

"Karena kalau saya lihat di daerah masih ada eksploitasi perempuan, banyak yang kerja di pabrik, gajinya belum UMR dan suaminya yang jadi nganggur. Jadi bayak ketimpangan," ujar Ketua Umum IPEMI, Inggrid Kansil dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional IPEMI di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Senin (15/5/2017).  

Inggrid menuturkan, untuk mengurangi eksploitasi tersebut IPEMI mendeklarasikan Gerakan Nasional Muslimah Membangun. Dengan gerakan tersebut, jelas Inggrid, IPEMI mendorong perempuan muslim untuk berwirausaha. 

"Kita sebenarnya ingin mendorong, kaum muslimah sehingga menjadi berdikari dalam dunia usaha. Sehingga, kita coba memberikan solusi," katanya. 

Inggrid menerangkan, dalam gerakan tersebut nantinya IPEMI memberikan fasilitas untuk membuka dunia usaha seperti, warung muslimah dan salon muslimah. Fasilitas yang diberikan yakni, pengadaan barang yang nantinya bisa dijualkan oleh wanita muslim dalam dunia usaha. 

"Ini kita kerja samakan dengan pemangku kepentingan lain untuk pengadaan sembako. Jadi modalnya hanya paviliun aja, atau bisa di rumah," jelasnya.  

Inggrid berharap, dengan gerakan ini dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.

"Ini juga jadi momentum membangun kembali kesadaran dan komitmen khususnya muslimah Indonesia untuk mendukung dan berperan nyata dalam aktivitas pembangunan di sekitar kita maupun pembangunan nasional," tandasnya. 

Sekadar informasi, IPEMI berdiri sejak 2 tahun lalu. Saat ini peserta dari IPEMI hampir sekitar 2.000 peserta yang terbesar di 34 provinsi dan 327 Kabupaten Kota. 

(Baca: Menaker Minta Pengusaha Perempuan Perkuat Daya Saing)

Kompas TV Ribuan Buruh Unjuk Rasa Tuntut Kesejahteraan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com