Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu: DP Rumah 1 Persen Realistis

Kompas.com - 16/05/2017, 14:58 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan hunian vertikal dengan harga terjangkau bagi buruh dan pekerja di Tangerang Selatan. Uang muka alias down payment (DP) untuk hunian tersebut hanya 1 persen.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo menuturkan, program hunian murah dengan DP 1 persen yang didorong Presiden Jokowi tersebut realistis.

Menurut dia, pengenaan DP sebesar 1 persen adalah hal yang ideal untuk saat ini.

"Untuk sementara ini, (idealnya) ya (DP satu persen)," kata Mardiasmo di Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Mardiasmo menilai, uang muka atau DP memberikan rasa memiliki atas rumah yang dibeli dengan jerih payah masyarakat sendiri.

Pembelian rumah tidak disertai dengan DP dipandang Mardiasmo akan berpengaruh terhadap sisi psikologis sang pembeli rumah.

"Bagaimanapun masyarakat perlu ada kontribusi, tidak nol persen juga. Akan tetapi, semakin kecil (pengenaan DP), semakin daya beli masyarakat bisa tercapai," ujar Mardiasmo.

Ia menjelaskan, pemerintah terus berupaya melalui berbagai langkah guna memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya dalam hal perumahan.

Program satu juta rumah yang diinisiasi pemerintah, imbuh Mardiasmo, diharapkan bisa memudahkan masyarakat dalam mengakses hunian dengan harga terjangkau.

"70 tahun merdeka, 70 persen masyarakat belum bisa menikmati kue pembangunan. Supaya mereka bisa mendapat perlindungan bentuk rumah layak huni sesuai dengan kemampuan," tutur Mardiasmo.

(Baca: Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Dapat KPR dengan DP 1 Persen)

Kompas TV Presiden Joko Widodo meresmikan rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com