Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Saya Tidak Mau Negara Ini Hanya Dilihat Sebagai Pasar...

Kompas.com - 18/05/2017, 19:15 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Guna meningkatkan ekspor berbagai macam produk unggulan dalam negeri, Indonesia tengah mempersiapkan pasar-pasar ekspor baru.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, guna meningkatkan ekspor, Indonesia perlu melalukan ekspansi perluasan pasar baru. Sehingga, tak hanya mengandalkan pasar ekspor yang telah ada.

"Banyak negara-negara baru yang akan kami buka. Saya sampaikan kami sedang mempersiapkan perjanian multilateral perdagangan di tahun ini dengan 16 negara, dan kemudian yang tidak mudah dengan Uni Eropa," ungkap Mendag saat Grand Launching TEI 2017 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Kamis (18/5/2017).

Selain itu, guna mendong nilai ekspor Indonesia, Mendag mengatakan bahwa pemerintah juga sedang membangun kerja sama antar negara atau bilateral khususnya dengan negara-negara di kawasan Afrika.

Kemudian kerja sama bilateral dengan negara-negara di kawasan Afrika, Timur Tengah, Eurasia, India, Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka. 

"Di luar itu ada Amerika Selatan, memang jauh tetapi responnya luar biasa," jelas Enggartiasto.

Enggartiasto menambahkan, Indonesia sebagai negara dengan populasi yang besar telah menjadi perhatian dunia. Akan tetapi, Mendag Enggartiasto tak ingin negara lain melihat Indonesia hanya sebagai pasar yang potensial bagi begara lain.

"Dalam dunia internasional Indonesia sangat dilihat, dan saya tidak akan biarkan negara ini dilihat hanya sebagai pasar, saya mau mereka mau beli produk kita, dan saya mau mereka datang juga sebagai investor, ekspor impor ini saya sangat perhatikan," tegasnya.

Ekspor Indonesia

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi nilai ekspor Indonesia pada April 2017 sebesar 13,17 miliar dollar AS atau menurun 10,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 14,59 miliar dollar AS. 

Penurunan ekspor terjadi pada ekspor komoditas minyak dan gas bumi (migas) turun sampai 35,36 persen, dari sebelumnya mencapai 1,51 miliar dollar AS menjadi hanya sebesar 0,98 miliar dollar AS sepanjang April lalu.

Sedangkan ekspor non-migas, melorot sekitar 7,43 persen, menjadi 12,19 miliar dollar AS dari sebelumnya 13,17 miliar dollar AS.

(Baca: Indonesia Genjot Ekspor Produk Hilir ke Negara IORA)

Kompas TV Indonesia Bukukan Kenaikan Surplus Dagang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com