Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahan Ekspedisi TIKI Buka "Rahasia Dapur", Begini Proses Kerjanya

Kompas.com - 19/05/2017, 06:25 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Saat ini adanya jasa pengiriman memudahkan kita untuk mengirimkan barang dari kota satu ke kota lainnya. Selain memudahkan, jasa pengiriman juga mempercepat pengiriman barang sesuai waktu yang diinginkan. 

Di Indonesia saat ini banyak perusahaan jasa pengiriman yang bisa digunakan oleh masyarakat. Salah satunya yakni perusahaan jasa pengiriman TIKI.

Pilihan jasa pengiriman memang banyak, namun yang menjadi pertanyaan, apakah keamanannya terjamin?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, TIKI mengajak rombongan media untuk melihat lebih dekat proses pengiriman barang dari jasa pengiriman barang TIKI di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. 

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Muda Traffic dan Network TIKI Ahmad Ferwito bercerita bahwa pada proses awal, pastinya pelanggan menitipkan barangnya ke agen-agen TIKI yang tersebar di seluruh Indonesia dari pagi hingga siang hari.  

Setelah itu, pada sore harinya, agen akan mengumpulkan barang di kantor perwakilan daerah TIKI atau Town Office, yang mana salah satunya terdapat di Warung Buncit, Jakarta Selatan dan Raden Saleh, Jakarta Pusat. 

Kemudian setelah semua barang dikumpulkan dalam sebuah karung atau terpal, kantor perwakilan tersebut akan membawa barang dengan truk ke kantor pusat M1 TIKI di Bandara Soekarno-Hatta. 

Biasanya, kegiatan pengiriman ke kantor pusat dilakukan pada malam hari.  Kantor pusat M1 TIKI merupakan sentralisasi proses pengiriman barang hingga menuju tempat tujuan.

Semua barang dari Jabodetabek, Jawa bagian barat proses terlebih dahulu di Kantor Pusat M1 TIKI. 

Akan tetapi, tidak semua barang dari Indonesia diproses di Kantor Pusat M1 TIKI. Ada beberapa daerah yang langsug mengirikan barang ke tempat tujuan.  

"Misalnya ada dari Bandung langsung menuju Batam. Jadi tidak 100 persen kota terpusat di sini, tetapi Jabodetabek terpusat di sini," ujar Ferwito di Kantor Pusat M1 TIKI Tangerang, Kamis (18/5/2017). 

Pria yang akrab disapa Ito ini menuturkan, setelah truk tiba di Kantor Pusat M1 TIKI, langsung masuk proses penurunan barang. Biasanya, sebelum boks pada truk dibuka untuk penurunan barang terdapat segel yang dibuat TIKI dengan nomor khusus.

Penggunaan segel ini difungsikan untuk memastikan bahwa boks pada truk belum dibuka selama perjalanan.  

Proses selanjutnya, petugas akan membuka segel tersebut dan melakukan penurunan barang. Dalam setiap barang, TIKI memberikan kode barcode.

Kode barcode ini berfungsi untuk mengetahui jumlah barang yang dikirimkan dari Town Office.  Kode barcode tersebut akan dipindai oleh sistem TIKI yang biasa dinamakan, Portable Data Terminal (PDT).

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com