Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Antri Panjang Daftar BPJS, ke Kantor Camat Saja...

Kompas.com - 19/05/2017, 11:09 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kantor Cabang Utama Medan membuka kanal layanan pendaftaran peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (KJN-KIAS) kepada masyarakat di seluruh kantor kecamatan di Kota Medan.

Tujuannya, selain mempercepat cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan juga untuk mengurangi antrian pendaftaran yang selama ini terjadi di Kantor BPJS.

Wali Kota Medan Dzulmi Eldin sangat mengapresiasi terobosan ini. Dia langsung mengistruksikan seluruh camat dan lurah agar membantu pihak BPJS Kesehatan supaya makin banyak warga Kota Medan yang ter-cover dan menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Instruksi tersebut diucapkannya saat penandatanganan perjanjian kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan Pemko Medan tentang pendaftaran peserta JKN-KIS melalui kantor kecamatan.

“Kerja sama ini akan membantu dan mempermudah masyarakat untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Selama ini jika mendaftar di Kantor BPJS Kesehatan, mereka harus antri. Jadi kalau tak mau antri panjang saat daftar BPJS, ke kantor camat saja...” kata Eldin.

Menurutnya, pendaftaran melalui kantor kecamatan cukup mudah sebab pihak BPJS telah menyiapkan dropbox di seluruh kantor camat se-Kota Medan. Bagi warga yang belum terdaftar, mereka cukup mendatangi kantor camat di wilayah tempat tinggalnya masing-masing untuk melakukan pendaftaran.

“Saya minta camat dan lurah membantu dan mempermudah warga yang ingin mendaftar. Saya juga minta dilakukan sosialisasi sehingga masyarakat benar-benar mengetahui manfaat menjadi peserta BPJS Kesehatan,” ucapnya.

Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Medan, dr Sudarto mengatakan, jumlah warga yang terdaftar menjadi peserta JKN-KIS di Kota Medan saat ini mencapai 1,7 juta jiwa atau 70 persen dari jumlah total penduduk sekitar 2,4 juta jiwa.

Peserta BPJS Kesehatan yang terdaftar meliputi sektor formal seperti pegawai negeri, perusahaan swaasta, TNI/Polri, sedangkan informal ada yang peserta mandiri yakni warga mampu dan kurang mampu.

Untuk peserta informal kurang mampu atau Penerima Bantuan Iuran (PBI) baik yang dianggarkan melalui APBN maupun APBD, jumlahnya sekitar 800.000 jiwa.

Kata Sudarto, pada 2017 ini pihaknya menargetkan 80 persen dari jumlah total penduduk di Kota Medan harus terdaftar menjadi peserta JKN-KIS.

"Jadi dari 1,7 juta jiwa yang terdaftar sampai saat ini, berarti hanya membutuhkan sekitar 250.000 jiwa untuk mendaftar sebagai peserta JKN-KIS sampai akhir Desember 2017 nanti. Masyarakat yang ingin mendaftar tinggal datang membawa perlengkapan pendaftaran," ucap Sudarto.

Setelah dilakukan verifikasi dan dinyatakan memenuhi perlengkapan pendaftaran, lanjut dia, berkas pendaftar dimasukan ke dalam dropbox.

"Nanti kami jemput dan dilakukan proses. Setelah kartu keluar langsung kami kirim kepada masyarakat yang bersangkutan melalui pos,” kata Sudarto lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com