Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Fit & Proper Test, Indef Minta Calon Komisioner OJK Independen

Kompas.com - 22/05/2017, 06:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan sebagai lembaga pengawas industri keuangan dengan aset ribuan triliun, posisi OJK sangat strategis dan harus dijaga independensinya.

Oleh karena itu campur tangan politik kepentingan sebaiknya dihindari. Hal itu dikatakan pengamat ekonomi Indef, menjelang proses fit & propert test calon komisioner OJK di DPR 5 Juni nanti.

“Siapa pun yang melakukan lobi ke partai politik tentu sudah tidak benar, bagaimana nanti kedepan independensinya? Jadi tidak akan profesional,” ujarnya, Sabtu (20/5/2017).

Seharusnya, kata dia, dewan komisioner OJK yang terpilih nanti harus mampu mendorong sistem keuangan yang akuntabel, efisien dan transparan, sehingga akan memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Apalagi kinerja OJK saat ini belum optimal. Termasuk di sektor pasar modal, dimana target-target yang telah dikampanyekan para komisioner periode lalu banyak yang tidak tercapai.

"Contohnya soal jumlah investor pasar modal yang ditarget 2 juta investor, namun saat ini baru sekitar 500.000 investor," lanjut dia. 

(Baca: Jokowi, Sri Mulyani, dan Pansel Komisioner OJK)

Seperti dikabarkan sebelumnya bahwa Nurhaida, salah satu petahana yang kembali dicalonkan, menemui sejumlah partai politik seperti PDIP, Nasdem, Perindo dan Golkar.

Nurhaida bahkan bertemu langsung dengan Ketua Umum Golkar Setya Novanto untuk minta dukungan. Terkait pertemuan itu, Nurhaida yang membidangi pasar modal ini menolak menjawab pertanyaan.

No comment,” kata Nurhaida di Gedung Bursa Efek Indonesia, usai acara peluncuran Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan di Jakarta, Kamis (18/5/2017) lalu.

Setya Novanto sendiri merupakan sosok penting dalam pemilihan Dewan Komisoner OJK. Walaupun dalam status cekal oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait korupsi proyek KTP Elektronik, Setya adalah ketua DPR RI.

Seperti dijketahui, Presiden Jokowi telah menyerahkan 14 nama untuk dipilih sebagai DK OJK periode 2017-2022.

(Baca: Pansel OJK Hari Ini Kembali Wawancara 11 Calon)

Panitia seleksi Dewan Komisioner OJK yang diketuai Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengharapkan ketujuh anggota baru OJK dapat dilantik pada 21 Juli 2017, sebelum masa jabatan anggota komisioner 2012-2017 habis pada 23 Juli 2017. (Hendra Gunawan)

Kompas TV Panitia Seleksi Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan akhirnya membuka calon kandidat petinggi OJK. Hingga penutupan pendapaftaran pada 2 Februari lalu, tercatat 882 orang telah mendaftar. Dari jumlah tersebut, calon yang lolos ke tahap kedua mencapai 107 orang. Kursi petinggi OJK memang sangat menggiurkan. Tidak hanya pelaku jasa keuangan yang mendaftar, tapi para akademisi hingga politisi juga turut mendaftar. Yang menarik, separuh pendaftar justru merupakan kaum muda. Kalangan profesional lembaga keuangan memang mendominasi kandidat dengan jumlah hingga 40 orang. Namun, dua kandidat dari yang merupakan politisi di dewan perwakilan juga turut lolos. Selain ketua Komisi XI DPR, dari Partai Golkar Melchias Markus Mekeng, politisi PDI-P, Andreas Eddy Susetyo juga turut meramaikan bursa calon dewan komisioner OJK. Namun, menjadi komisioner OJK tidaklah mudah. Pasalnya, lembaga ini mengawasi lembaga dengan aset hingga ribuan triliun rupiah. Lembaga ini meliputi bank, asuransi, dana pensiun, hingga para emiten di Bursa Efek Indonesia. Untuk itu, masyarakat juga diajak memberi masukan. Menjadi komisioner OJK memang tidak bisa bermodalkan niat semata. Integritas yang tinggi juga mutlak dimiliki para kandidat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber KONTAN


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com