Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Mudik, Menhub Siapkan Skenario Pengaturan Lalu-lintas di Tol Cipali 

Kompas.com - 22/05/2017, 09:58 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan telah menyiapkan skenario pengaturan jalan untuk menghindari kemacetan pada saat mudik Lebaran 2017.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan salah satunya skenario pengaturan di jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali).

Dalam skenario tersebut, jika terdapat antrian kendaraan mencapai 5 kilometer, penutupan jalan akan dilakukan selama maksimal 2,5 jam.

Namun, jika antrian sudah mencapai 10 kilometer, maka penutupan jalan akan dilaksanakan selama maksimum 6 jam sampai akses jalan nasional lancar.

"Jalan tol akan kita atur sesuai dengan kapasitasnya dengan menerapkan manajemen buka tutup jalan. Apabila panjang antrian sudah melebih yang ditentukan kami mengarahkan pengguna jalan tol untuk keluar tol ke arah jalan non-tol. Manajemen seperti ini akan dilakukan sampai ke Cikarang," ujar Menhub Budi Karya dalam keterangannya, Senin (22/5/2017).

Budi Karya mengatakan, terdapat beberapa peningkan yang signifikan terkait prasarana untuk menunjang arus mudik lebaran 2017. Salah satunya, ruas jalan tol yang bertambah kurang lebih 110 kilometer. 

Sehingga, terang dia, kendaraan yang biasanya keluar di Brebes Timur, sekarang bisa keluar di daerah Weleri, Kendal Jawa Tengah. 

"Kedua yang selama ini menjadi masalah di mana jalan tol atau pantura, apabila kita akan ke selatan arah Prupuk dan Purwokerto, itu empat lintasan sebidang yang sudah selesai dan akan efektif bulan Juni ini," jelas dia.

Budi Karya pun berpesan, para pemudik untuk tidak bergantung pada satu jalan saja yaitu Tol Cipali.

Namun demikian, terdapat dua jalur lain yang dapat digunakan yaitu lintas utara dan lintas selatan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Polri bahwa Jawa Barat dan Jawa Tengah akan dikoordinir secara baik. Namun saya sudah sampaikan kepada pemudik bahwasanya jalan yang dapat diakomodasi ada tiga yaitu jalur selatan, tol cipali, dan pantura. Semua sama baiknya, jadi jangan bergantung pada satu jalan saja," imbuh dia. 

Terkait penambahan ruas jalan tol sepanjang 110 km, Kepala BPJT Herry Trisaputra Juna menambahkan ruas tersebut merupakan ruas tol fungsional dengan dua lajur yang telah dibeton.

"Ini merupakan ruas tol fungsional dengan lebar 7 sampai 10 meter sehingga bisa dilalui kendaraan ringan satu arah pada saat mudik ke arah timur dan arus balik ke arah barat dengan kecepatan kendaraan 40-50km/jam. Fungsional maksudnya di sini bisa digunakan tapi belum dikenakan tarif atau tidak bayar," tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com