Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Kebangkitan Nasional menurut Sri Mulyani

Kompas.com - 22/05/2017, 19:46 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peringatan Hari Kebangkitan Nasional dirayakan oleh jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan menggelar upacara bendera di Kompleks Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (22/5/2017).

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun didapuk menjadi pembina upacara. Lantas apa yang ia bicarakan dalam amanatnya? Tidak jauh-jauh dari anggaran dan keuangan negara.

"Tema hari ini pemerataan pembangunan Indonesia yang berkeadilan sebagai wujud kebangkitan nasional," ujar Sri Mulyani saat membuka amanatnya.

Menurut ia, tema kebangkitan nasional masih sangat relevan saat ini. Semangat itu harus tetap membara lantaran sebagian rakyat masih belum merdeka dari kemiskinan.

Salah satu instrumen yang bisa dipakai untuk memerdekakan rakyat dari belenggu kemiskinan adalah melalui alokasi fiskal. Namun alokasi saja tak cukup. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menuturkan, alokasi anggaran harus disusun cermat dan efektif hingga mampu mendongkrak kesejahteraan rakyat.

Sri Mulyani tak ingin alokasi fiskal hanya hanya berorientasi infrastruktur semata. Pembangunan sumberdaya manusia melalui pendidikan juga harus menjadi prioritas.

Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp 2.080 triliun belanja pemerintah pusat dan daerah. Ia tak ingin ribuan triliun anggaran itu sia-sia atau gagal mendongkrak ekonomi rakyat miskin.

(Baca: Sri Mulyani: Belanja Rp 2.080 Triliun Bisa Jadi Sia-sia, Kalau...)

"Kemenkeu dapat menggunakan instrumen fiskal dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara adil dan makmur," kata perempuan yang kerap disapa Ani itu.

Sri Mulyani berharap 70.257 pegawai Kemenkeu yang 50 persennya generasi muda, mewarisi semangat kebangkitan nasional. Sehingga cita-cita kebangkitan nasional untuk memerdekakan seluruh rakyat dari kemiskinan dapat terwujud.

"Membangun Indonesia yang makmur bukan hanya untuk satu kelompok tapi untuk  seluruh rakyat Indonesia," ucap Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com