Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggakan Iuran Peserta BPJS Kesehatan Tembus Rp 3,4 Triliun

Kompas.com - 23/05/2017, 21:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melaporkan pendapatan iuran pada tahun 2016 mencapai Rp 67,4 triliun. Adapun realisasi biaya manfaat jaminan kesehatan sebesar Rp 67,2 triliun. Namun, masih banyak peserta BPJS Kesehatan yang menunggak iuran.

Pihak BPJS Kesehatan menyatakan, jumlah peserta yang menunggak iuran mencapai sekira 10 juta orang.

"Sejak BPJS Kesehatan dibentuk, jumlah tunggakan mencapai Rp 3,4 triliun," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Fachmi menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa banyak peserta yang menunggak iuran. Selain itu, ada juga beberapa segmen peserta yang memang memiliki tingkat kepatuhan yang rendah dalam membayar iuran.

Menurut Fachmi, segmen peserta yang paling banyak menunggak iuran kepesertaan adalah Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU). Segmen tersebut juga cenderung memiliki tingkat kepatuhan yang rendah.

"Ada dua alasan kenapa tingkat kepatuhan segmen peserta ini rendah. Pertama adalah karena memang ada yang tidak mampu membayar dan kedua, willingness atau keinginan untuk membayar rendah," ungkap Fachmi.

Menurut Fachmi, ada beberapa langkah yang ditempuh BPJS Kesehatan untuk menangani peserta yang menunggak iuran kepesertaan. Untuk mereka yang memang benar-benar tidak mampu membayar iuran akan dialihkan kepesertaannya.

Dan bagi mereka yang masih tidak mau membayar iuran dengan alasan apapun, maka BPJS Kesehatan akan menjatuhkan sanksi administratif. Sanksi tersebut bisa berupa denda, hingga dicabut kepesertaannya.

"Ada yang tidak mau membayar dengan alasan ribet, tempat membayarnya jauh dari rumah, atau semacam itu," ungkap Fachmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com