Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Semakin Cerdas, Aksi Teror Bom Tak Pengaruhi Pasar

Kompas.com - 26/05/2017, 12:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua hari yang lalu, Rabu (24/5/2017), Indonesia kembali dikejutkan dengan peristiwa ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Dua ledakan tersebut menewaskan tiga anggota kepolisian dan dua orang lainnya yang diduga sebagai pelaku.

Beberapa warga pun turut menjadi korban dalam dua ledakan yang terjadi sekira pukul 21.00 tersebut. Akan tetapi, aksi teror itu dipandang tidak mengganggu dan memengaruhi minat investor untuk menanamkan dananya di Indonesia.

Ekonom Eric Sugandi mengungkapkan, dampak aksi ledakan bom di Kampung Melayu tersebut cenderung terbatas. Pasalnya, pemerintah masih mampu mengendalikan situasi politik dan keamanan pasca terjadinya ledakan.

"Pemerintah dan kepolisian juga sudah bergerak cepat menangani kasus ini," ujar Eric ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (25/5/2017).

Menurut Eric, investor portofolio dan pelaku pasar sudah bisa membedakan antara kejadian yang mempunyai dampak besar terhadap stabilitas politik dan mana kejadian yang bukan. Selama tidak ada peristiwa politik yang dianggap tak wajar, maka dampaknya terhadap investasi akan terbatas.

"Selama tidak terjadi pergantian rezim dengan cara yang tidak wajar, misalnya kudeta atau revolusi, maka goncangan politik dan keamanan yang masih bisa ditangani pemerintah dampaknya akan terbatas. Kalaupun ada, (dampaknya) jangka pendek saja," ungkap Eric.

Sehingga, Eric menyimpulkan, aksi teror tersebut tidak akan mengubah minat investor terhadap Indonesia. Apalagi, ledakan tersebut terjadi bertempelan pada hari libur nasional dan pemerintah melakukan gerak cepat menangani kasus tersebut.

(Baca: Teror Bom Kampung Melayu Tak Pengaruhi Kepercayaan Investor)

Kompas TV Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers singkat di lokasi bom Kampung Melayu di Jakarta Timur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com