Miliarder Beri Tempat Tinggal Gratis untuk "Pahlawan" Bom Manchester

LONDON, KOMPAS.com - Pebisnis dan miliarder Inggris David Sullivan berjanji memberikan akomodasi gratis bagi seorang pria tunawisma yang membantu korban-korban pada peristiwa ledakan bom di Manchester, Inggris. Aksi teror itu terjadi awal pekan lalu.

Sullivan dan putranya, Dave Jr, menyatakan mereka ingin membantu sang pria setelah melihat pengorbanannya dalam membantu para korban. Ledakan bom tersebut menewaskan 22 orang.

Sullivan menawarkan tempat tinggal gratis selama enam bulan bagi pria tunawisma pahlawan serangan bom Manchester. Tak hanya itu, sejumlah uang yang tak disebutkan nominalnya juga diberikan agar sang pria bisa mandiri.

Stephen Jones, yang sedang terlelap di luar area Manchester Arena pada waktu ledakan terjadi, menarik perhatian publik setelah ia berbicara tentang insiden itu. Jones membantu anak-anak yang menjadi korban luka akibat ledakan.

"Kami harus mencabut paku-paku dan pecahan kaca dari lengan dan wajah mereka," ujar Jones dalam sebuah wawancara pada stasiun televisi seperti dikutip dari CNBC, Minggu (28/5/2017).

Menurut Jones, ia merasa para korban harus dibantu. Pasalnya, ia sendiri merasa tidak bisa meninggalkan dan membiarkan anak-anak itu harus merasakan luka. "Hanya karena saya tunawisma bukan berarti saya tidak punya hati," ungkap Jones.

Tersentuh oleh pengorbanan Jones, Dave Jr meminta bantuan para follower-nya di Twitter untuk mencari Jones. Ia menyatakan, dirinya dan sang ayah akan memberikan rumah bagi Jones untuk ditempati selama enam bulan agar Jones bisa mandiri.

"Jika ada yang bisa membantu kami, maka kami akan sangat menghargainya. Tindakan penuh pengorbanan seperti itu harus diapresiasi," tutur Dave Jr. Sullivan, yang merupakan salah satu pemilik klub sepakbola West Ham United, dinobatkan sebagai orang terkaya Inggris nomor 117 pada tahun 2016 lalu.

Menurut Sullivan, Jones adalah seorang pahlawan. Masyarakat lainnya juga membantu Jones dengan cara menggalang dana agar Jones bisa memperoleh tempat tinggal. Sejauh ini dana yang terkumpul sudah mencapai 37.405 dollar AS atau setara sekitar Rp 497 juta.