JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, data indeks harga konsumen (IHK) mengalami inflasi pada Mei 2017 sebesar 0,39 persen, lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 0,24 persen.
Sementara itu dibandingkan April 2017, inflasi Mei 2017 juga lebih besar. Sebab pada April, inflasi hanya 0,09 persen saja.
(Baca: Harga Pangan Liar, Inflasi Bisa 5 Persen di Akhir 2017)
"Sumbangan tertinggi berasal dari kelompok pengeluaran bahan makanan," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (2/6/2017).
Sumbangsih pengeluaran bahan makanan mencapai 0,17 persen terhadap inflasi Mei 2017. Gejolak harga terjadi antara lain bawang putih, cabai merah, telur ayam, daging ayam, beras, daging sapi, dan jengkol.
Adapun pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan BBM menyumbang inflasi 0,09 persen. Kenaikan tarif listrik jadi penyebab besarnya infeksi pada komponen ini.
Sementara kelompok bahan makan jadi, minuman, rokok, dan tembakau menyumbang inflasi 0,06. Adapun inflasi kelompok pengeluaran lainnya bila digabungkan hanya mencapai 0,07 persen.
Sedangkan bila dilihat berdasarkan komponennya, inflasi Mei 2017 didorong oleh bergejolaknya harga-harga barang yang mencapai 0,16 persen. Adapun komponen harga yang diatur pemerintah menyumbang inflasi 0,14 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.