Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Beli Naik, Petani dan Nelayan Bisa Senyum Bareng

Kompas.com - 02/06/2017, 12:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petani dan nelayan bisa sama-sama tersenyum. Mei 2017 lalu, daya beli petani dan nelayan mengalami kenaikan. Hal itu terlihat dari Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) di Jakarta, pada Jumat (2/6/2017).

"Nilai Tukar Petani nasional pada Mei 2017 sebesar 100,15 atau naik 0,14 persen dibandingkan bulan sebelumnya," ujar Kepala BPS Suhariyanto.

Kenaikan NTP disebabkan Indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,73 persen. Sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) hanya sebesar 0,59 persen.

Harga gabah kering di tingkat petani Rp 4.485 per kg, naik 4,10 persen. Selain itu, harga beras medium di penggilingan juga naik 1,58 persen menjadi Rp 8.790 per kg.

Adapun Nilai Tukar Nelayan (NTN) naik sebesar 0,30 persen. Harga yang diterima (It) nelayan naik 0,66 persen lantaran naiknya harga ikan diantaranya cakalang dan udang.

Sementara itu harga yang harus dibayar (Ib) nelayan hanya naik 0,36 persen. Dengan begitu masih ada selisih 0,30 persen.

(Baca: Curahan Hati Menteri Susi yang Kebijakannya Selalu Dikritik)

Kompas TV Stabilisasi Harga Pangan Jelang Ramadhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com