Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tunggu Hasil Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Kompas.com - 02/06/2017, 17:13 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan perkembangan terkini terkait proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.

Menurut Bambang, saat ini Kementerian Perhubungan tengah melakukan Pra Feasibility Study (FS) atau pra studi kelayakan proyek tersebut.

Karena itu, pemerintah masih menunggu hasil pra studi kelayakan yang sudah berjalan dari bulan Mei lalu dan akan selesai akhir 2017 nanti.

"Kita masih menunggu, Kemenhub lagi buat pra feasibility study atau pra studi kelayakan," Bambang di kantornya, Jakarta, Jumat (2/6/2017).

Bambang membantah jika sebelumnya sudah pernah dilakukan studi kelayakan oleh Badan Kerja sama Internasional Jepang atau Japan Internasional Cooperation Agency (JICA). "Kalau JICA dulu baru studi indikatif. Itu untuk menghitung biaya komponen," kata Bambang.

Sejauh ini kata dia, komponen biaya terbesar ada dua hal yakni penghapusan perlintasan sebidang dan elektrifikasinya.

"Di antara dua itu yang paling dominan adalah penghapusan lintasan sebidang. Berapa puluh yang harus diganti dari lintasan sebidang menjadi tidak sebidang," ujar Bambang.

Menurut dia, kerja sama proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya itu juga belum final akan menggandeng Jepang sebagai mitra kerja. Walaupun, sejauh ini pembahasan kereta cepat Jakarta-Surabaya hanya dengan Jepang.

Dalam merealisasikan proyek itu, menurut Bambang, pemerintah Indonesia terus mendorong Jepang mau menerima skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU).

"KPBU-nya seperti apa sedang kita pikirkan. Kita lagi pikirkan skema apa yang menarik buat investor. Jepang awalnya kan menawarkan pinjaman lunak. Sedangkan kita enggak mau proyek ini jadi nambah utang," ungkap Bambang.

Selanjutnya, usai pra studi kelayakan selesai, maka akan dilanjutkan dengan pembuatan desain awal atau basic design dan nantinya dilelang untuk mulai dikerjakan.

Nantinya, proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya itu akan mempercepat waktu tempuh antara kedua kota. Dengan kecepatan 160 kilometer per jam, Jakarta-Surabaya akan bisa ditempuh 5 jam saja, dari waktu normal 9 jam perjalanan.

Dana yang dibutuhkan untuk proyek tersebut mencapai Rp 80 triliun. Pemerintah merencanakan pengerjaan proyek tersebut mulai tahun 2018, dengan target selesai tahun 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com