Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKN yang Positif, Kenapa Enggak?

Kompas.com - 02/06/2017, 17:43 WIB

KOMPAS.com - Bagi Jony Oktavian Haryanto, marketing atau pemasaran tidak pernah mati. Perubahan zaman dan teknologi, tulisnya, selalu diikuti oleh para pemasar untuk mencari cara terbaik guna mendukung penjualan produk atau jasanya. Jony, yang kini menjabat sebagai Rektor President University menuangkan pemikirannya itu dalam buku bertajuk Beyond Marketing Growth & Sustainability yang diluncurkan pada Kamis (1/6/2017).

Pada buku setebal xii dan 128 halaman dari Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) itu, pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah itu menggagaskan konsep pemasaran baru yang berjudul NICE. Kepanjangan NICE adalah Network, Interaction, Comment Interest, dan Experience.

Sebelumnya, kata Jony, pemasaran berprinsip pada konsep 4P yakni Price, Place, Promotion, dan Product. Hal itu masih ditambah dengan prinsip STP yakni Segmenting, Targeting, dan Positioning. "Keduanya tidak lagi menjamin keberhasilan sebuah bisnis," tutur anak pertama dari dua bersaudara itu.

Melalui keberhasilan pemasaran mataharimall.com, Bank Mandiri, Dyandra, BCA, dan Jababeka, Jony yakin bahwa NICE, 4P, dan STP justru bisa bergabung untuk menghasilkan pemasaran yang lebih baik. Gabungan atau bauran ketiganya itu melahirkan apa yang dinamakan Jony sebagai Komunikasi, Koneksi, dan Networking (KKN). "Dulu kan ada KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme) yang berarti negatif. Nah, sekarang ada KKN yang positif. Kenapa enggak," demikian Jony Oktavian Haryanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com