Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanada dan Belanda Berminat Investasi Tol dan Listrik di Indonesia

Kompas.com - 03/06/2017, 13:05 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kanada dan Belanda menjadi bagian dari sejumlah negara pendatang baru yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Minat investasi negara-negara itu pada sektor infrastruktur, jalan tol dan pembangkit listrik.

"Minat sudah ada dari Kanada dan Belanda. Mereka pendatang baru di Indonesia," kata Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di kantornya, Jakarta, Jumat (2/6/2017).

Bambang mengungkapkan alasan Kanada dan Belanda serta sejumlah negara lain yang ingin menanamkan uangnya di Indonesia.

"Mereka mau jalan tol yang di Jawa saja. Kalau pembangkit listrik karena pasti ada yang beli, asal ada harga yang pasti. Nah itu sudah ada beberapa negara yang minat," kata dia.

Mantan Menteri Keuangan RI itu juga menyontohkan bagaimana Malaysia yang sudah terlebih dulu cari peruntungan di sektor infrastruktur Tanah Air.

"Tol Cikampek-Palimanan itu Malaysia ikut masuk. Meski sebagian sudah dibeli oleh Astra. Astra sudah masuk jalan tol. Jadi pemilik tol Cikampek-Palimanan itu ya sekarang Saratoga, Malaysia dan Astra," kata dia.

"Bisa dibayangkan keuntungan Saratoga dan Malaysia, usai sebagian sahamnya dibeli oleh Astra. Padahal tol itu belum setahun. Dia (Astra) beli prospek masa depan," tambahnya.

Bambang pun menerangkan, investasi asing di dalam negeri pada sektor infrastruktur adalah barang baru. Karenanya butuh waktu untuk menemukan pasar yang tepat.

"Kita fokusnya memastikan yang ingin datang ini ketemu pasar yang tepat di Indonesia. Ketika menemukan investasi yang tepat, transaksi jadi. Jangan sampai kita cari partner. Partner kita berkualitas tapi transaksinya gagal," kata dia.

"Biasanya mereka kalau pendatang baru, dikasih pengalaman yang jelek, cenderung merka akan stay away for long time nantinya. Ini kita hindari makanya kita pelan-pelan tapi kita dorong terus mereka supaya akhirnya masuk. Berapa pun kita mulai kecil-kecil enggak masalah," tutup Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com