Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manisnya Bisnis Sop Buah saat Bulan Ramadhan

Kompas.com - 05/06/2017, 04:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah menjadi kebiasaan kaum muslim di Indonesia saat bulan suci Ramadhan datang, gemar mengkonsumsi kudapan yang menyegarkan dan serba manis. Tak pelak hal ini menjadi peluang bagi pelaku usaha musiman yang ingin mencicipi manisnya berbisnis di bulan yang penuh berkah.

Salah satu kuliner yang sering dijumpai saat bulan puasa adalah sop buah, minuman yang terdiri dari berbagai buah tropis dipadu dengan air gula, susu, dan es batu. Sop buah menjadi panganan yang laris manis di kala Ramadhan datang.

Rizal Mahmudi (34) pedagang sop buah di bilangan Bintaro, Jakarta Selatan mengatakan, sop buah menjadi makanan yang paling dicari konsumen saat puasa.

"Sop buah memang laris kalau puasa, soalnya bisa buat buka puasa, isinya macam-macam buah, ada melon, blewah, buah naga, apel, anggur, kelapa, pisang, pear, sama jeruk peras," ujarnya kepada Kompas.com di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Minggu (6/5/2017).

Rizal menambahkan, untuk satu porsi sop buah dirinya menjual dengan harga Rp 12.000, dan saat bulan puasa dirinya rata-rata mampu menjual 100 sampai 200 porsi per hari.

Untuk memenuhi kebutuhan buah sebagai bahan baku sop buah, Rizal mengaku membeli berbagai buah tropis di pasar Induk Kramat Jati dan pasar tradisional lainnya.

"Biasanya per hari bisa 100 sampai 200 porsi kalau lagi ramai, ramainya saat libur atau akhir pekan, lumayan keuntungannya bisa buat mudik ke kampung halaman saya di Cirebon," ungkapnya.

Untuk belanja kebutuhan mulai dari buah, susu, plastik, es batu hingga gula pasir, Rizal membutuhkan modal belanja Rp 1.000.000 per tiga hari.

"Belanjanya tiga hari sekali, kalau untuk es batu setiap hari, kalau buah dan lain-lain tiga harian, kira-kira Rp 1.000.000 sekali belanja, harapannya sampai lebaran harga jangan pada naik," jelasnya.

Hamzah (32) salah satu pedagang sop buah di Pamulang, Tangerang Selatan mengatakan, bisnis sop buah saat bulan puasa memang menggiurkan, namun demikian persaingan antar pedagang makanan dan minuman kian ketat.

"Sop buah Alhamdulillah berkah pokoknya, tapi sekarang saingan juga banyak, ibu-ibu juga jualan menu takjil dadakan, ada kolak, es kelapa, es campur, cendol," jelasnya.

Namun hal tersebut tak menjadikan semangat Hamzah untuk berjualan sop buah saat bulan puasa surut. "Saya tetap jualan, kita cari tempat di pinggir jalan yang aksesnya sama lahan (parkir) enak buat pembeli berhenti, dan jangan terlalu dekat sama pedagang lain," ujar Hamzah.

Menurutnya, dengan berbagai faktor tersebut, keuntungan dapat terdorong naik dan menciptakan persaingan yang sehat.

"Sehari bisa jual 100-150 porsi dengan harga Rp 10.000, dan biaya modal 30-40 persen dari keuntungan tergantung harga kebutuhan di (pasar) Induk," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com