JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya berencana mengembangkan tanaman jengkol yang saat ini tengah mengalami lonjakan harga.
Seperti diketahui, memasuki bulan Ramadhan 2017, salah satu panganan yang memiliki aroma khas tersebut mengalami kelangkaan pasokan akibat masa panen yang hanya sekali dalam satu tahun dan menyebabkan lonjakan harga hampir mencapai Rp 100.000 per kilogram.
Menurutnya, tanaman jengkol merupakan tanaman tahunan yang bisa diatasi oleh Kementerian Pertanian dalam waktu cepat. Amran mengatakan, pada tahap awal pihaknya akan mengembangkan tanaman jengkol seluas 5.000 hektar.
"Insya Allah selesai di tahun ini, tahu enggak begitu kita tanam 5.000 hektar mabuk kita (semua)," ujar Mentan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) Ragunan, Jakarta, Senin (5/6/2017).
Namun, Mentan tak menjelaskan lebih lanjut terkait lokasi mana yang akan disiapkan untuk menjadi sentra tanaman jengkol.
Kelangkaan Pasokan
Sebelumnya, Suhartini, salah satu pedagang sayur di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, mengatakan memang dalam beberapa hari terakhir harga jengkol tengah alami kenaikan dan pasokan sulit dicari oleh pedagang.
Penyebabnya adalah kelangkaan pasokan jengkol dari petani kepada para pedagang di berbagai pasar tradisional.
"Wah lagi susah barangnya, harganya mahal juga Rp 90.000 per kilogram," ujarnya kepada , di Kompas.com.
Senada dengan Suhartini yakni Lastri pedagang sayur di Pasar Cimanggis, Tangerang Selatan, mengatakan harga jengkol tengah naik, yang disebabkan menurunnya pasokan kepada pedagang.
"Ini harganya Rp 70.000 per kilogram, ini saya baru dapat barangnya, memang susah kemarin-kemarin enggak jual sama sekali enggak ada pasokannya," jelasnya.
Menurutnya, para pedagang biasanya membeli jengkol dari para petani yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat, jika pasokan berkurang maka pedagang akan berebut membeli dan harga terkerek naik.
"Ini belinya dari Bogor, memang musiman jadi kadang banyak kadang susah, pembelinya biasanya warung makan, warteg," paparnya.
(Baca: Harga Jengkol Tembus Rp 90.000 Per Kg, Pedagang Sulit Cari Pasokan)