Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mewujudkan Semangat Pancasila melalui Transmigrasi

Kompas.com - 05/06/2017, 14:04 WIB

KONAWE SELATAN, KOMPAS.com - Pejabat, masyarakat setempat, dan warga transmigran memperingati Hari Lahir Pancasila ke-72 dan pekan Pancasila dengan menggelar upacara bendera di Desa Sindang Kasih Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Upacara dipimpin oleh Bupati Konawe Selatan.

Selain upacara dilaksanakan juga kegiatan pengajian dan santunan kepada anak yatim piatu yang berasal dari desa-desa sekitar.

Desa Sindang Kasih merupakan desa bentukan dari eks permukiman transmigrasi (kimtrans). Penempatan transmigran di desa ini pertama kali pada tahun 1968 dengan transmigran berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.

Selama puluhan tahun mereka hidup berdampingan dengan damai walaupun berbeda budaya. Ini adalah wujud Bhinneka Tunggal Ika di kawasan transmigrasi.

Transmigrasi sebagai program pemerintah yang secara nyata mendukung Pancasila sebagai dasar Negara. Plt Dirjen PKP2Trans, Putut Edy Sasono menjelaskan adanya perbedaan suku budaya akibat perpindahan penduduk yang berasal dari berbagai daerah ke kawasan transmigrasi telah menciptakan akulturasi budaya di kawasan tersebut.

“Hal ini tentu memiliki nilai positif karena bisa menyatukan masyarakat yang berbeda budaya sehingga bias tercipta persatuan dan kesatuan bangsa,” jelasnya.

Program transmigrasi di Provinsi Sulawesi Tenggara dimulai pada tahun 1968 berlokasi di Amoito, Konawe selatan dengan penempatan transmigran sebanyak 300 KK (1.433 jiwa).

Pembangunan kimtrans tersebut di antaranya di kawasan Lahumbuti. Moramo, Wawotobi, Tinanggea, Toari Oko Oko, Lambale, Kambara, dan Lasalimu.

Tahun 2016 di Provinsi Sultra, telah ditempatkan transmigran sebanyak 513 kepala keluarga (KK) atau sejumlah 1.923 jiwa, terdiri dari 271 KK dari Transmigran Penduduk Setempat (TPS) dan 242 KK dari Transmigrasi Penduduk Asal (TPA).

Tujuh kabupaten yang menjadi lokasi pemukiman transmigrasi itu meliputi, Kabupaten Konawe Utara 75 KK, Kabupaten Konawe 75 KK, kabupaten Kolaka sebanyak 50 KK, Kabupaten Kolaka Timur sebanyak 75 KK, Kabupaten Muna sebanyak 50 KK, Kabupaten Buton sebanyak 70 KK, dan kabupaten Konawe Selatan sebanyak 118 KK.

Putut menjelaskan, pembangunan transmigrasi berkontribusi terhadap terbentuknya desa dalam wilayah administratif kabupaten. Sebagai salah satu daerah tujuan penempatan transmigran, di Provinsi Sulawesi Tenggara telah banyak dibuka daerah-daerah baru yang dulunya lahan tidur atau belum dimanfaatkan menjadi kawasan transmigrasi.

Pengaruh desa bentukan transmigrasi ini sangat signifikan, terutama dalam mendukung terjadinya pemekaran kabupaten.

Terdapat 37 kecamatan dan 8 kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara yang pembentukannya didorong oleh pembangunan transmigrasi. Kabupaten yang pembentukannya ikut di dorong oleh pembangunan transmigrasi adalah Kabupaten Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Bombana, Buton, Muna, Kolaka, dan Buton Utara.

Sebanyak 191 desa di Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan bentukan transmigrasi termasuk dengan pemekarannya. Dari luas wilayah Sulawesi Tenggara sebesar 4.18888.687 Ha, di antaranya yang merupakan desa bentukan transmigrasi luasnya mencapai 453.426 Ha atau 10,8 persen.

Sebagian besar warga yang mendiami kawasan eks kimtrans menjadikan pertanian sebagai sumber nafkah utama. Ada tiga komoditas tanaman pangan yang dikembangkan yakni padi, jagung, dan keledai.

Luas lahan sawah di Provinsi Sulawesi Tenggara mencapai 184.871,6 Ha dengan seluas 37.143,6 Ha atau 20,1 persen berada di desa bentukan transmigrasi.

Sedangkan luas lahan bukan-sawah 3.205.132,1 Ha dengan 275.187,9 Ha (8,6 persen) di antaranya ada di desa bentukan transmigrasi. Hal ini memperlihatkan besarnya kontribusi program transmigrasi pada sektor pertanian di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com