Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Penjualan Baju Muslim di Thamrin City Turun Dibanding Tahun Lalu

Kompas.com - 05/06/2017, 19:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan baju muslim baik wanita dan laki-laki di pusat perdagangan busana Thamrin City, Jakarta cenderung menurun jika dibandingkan tahun lalu pada periode satu pekan awal Ramadhan.

"Ini belum terlalu ramai, ramai pas libur sama akhir pekan, tapi agak turun kalau dibandingkan sama tahun lalu penjualan di awal puasa," ujar Hasan Bashari salah satu pedagang busana kepada Kompas.com di Thamrin City, Jakarta, Senin (5/6/2017).

(Baca: Penjualan Baju Lebaran di Pasar Tanah Abang Tak Semarak Tahun Lalu)

Hasan menambahkan, pada tahun lalu dirinya mampu menjual baju muslim untuk laki-laki yakni koko sebanyak 500 buah per hari pada saat awal Ramadhan.

"Tahun lalu bisa sampai 500 buah per hari, sekarang 300, tapi lumayan masih," tambahnya.

Untuk satu buah baju muslim koko, Hasan menjual dengan harga Rp 125.000 sampai dengan Rp 150.000 per buah.

"Harganya tergantung bahan sama model tapi kalau satuan Rp 125.000, kalau lusinan bisa Rp 85.000 per buah," paparnya.

Menurutnya, saat ini omzet per harinya bisa mencapai Rp 25 juta hingga 30 juta.

"Omzet bisa sampai Rp 30 juta pas ramai, tahun lalu bisa lebih, barang saya ambil ada yang konveksi sendiri ada juga yang ambil dari Jawa Barat sama Padang," pungkasnya.

Sementara, terkait maraknya penjaualan baju muslim melalui online, Hasan menegaskan, hal itu tidak sam sekali menggerus usahanya.

"Online tidak berpengaruh signifikan, kami juga buka penjualan online namun tidak masif, malah besar (penjualan) yang toko offline," paparnya.

Menurut Hasan, tak sedikit konsumen langganannya juga menjual kembali barang yang dibeli melalui online. "Banyak konsumen saya jualan lagi, kaya di instagram, di internet," ungkap Hasan.

Selain itu, Rani salah satu penjual baju khusus wanita mengatakan, pada awal Ramadhan kali ini belum terlihat peningkatan pengunjung dan pembeli.

"Tahun lalu puasa seminggu sudah penuh, tapi ini masih sepi, mungkin nanti pas libur biasanya ramai," ungkapnya.

Rani menambahkan, para pembeli biasanya mulai ramai pada saat pertengahan bulan Ramadhan, karena pada saat itu sudah banyak yang mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR).

"Ramai mungkin pertengahan puasa, soalnya udah banyak yang dapat THR dari kantornya," paparnya.

Menurutnga, pada awal Ramadhan tahun ini dirinya mampu menjual 200-300 baju dan kerudung untuk wanita dengan berbagai model dan jenis baju.

"Kemarin bisa jual 200-300 buah campur sama kerudung, banyak yang beli gamis syar'i karena menutup semua lekuk tubuh, jadi cocok buat lebaran nanti," paparnya.

Kompas TV Warga Bali Mulai Berburu Busana Muslim Jelang Idul Fitri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com