Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Sri Mulyani Soal "Beloknya" Batas Saldo Pelaporan Rekening

Kompas.com - 09/06/2017, 20:54 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menggelar konferensi pers untuk kedua kalinya terkait hal yang sama dalam kurun waktu sepekan. Kali ini, ia menjelaskan alasan di balik perubahan batas saldo pelaporan rekening dari Rp 200 juta menjadi Rp 1 miliar.

Menurut Sri Mulyani, perubahan itu dilakukan lantaran pemerintah mendengar reaksi dan masukan dari berbagai lapisan masyarakat, terutama terkait nasib para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Maka kami coba lakukan revisi untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat," ujar Sri Mulyani di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (9/6/2017).

(Baca: Saldo Minimum Wajib Lapor Rp 1 Miliar, Mengapa UMKM Masih Resah?)

Selain mendengar masukan, Sri Mulyani juga mendapatkan data-data dari berbagai lembaga yang meyakinkan ia untuk merevisi Peraturan Menteri Keuangan Nomer 70 Tahun 2017 yang ia teken sendiri.

Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), nasabah yang memiliki saldo rekening sampai Rp 1 miliar memang hanya 496.867 atau 0,25 persen dari total rekening yang ada di perbankan. Namun dari sisi nilai, nasabah yang memiliki saldo rekening minimal Rp 1 miliar menguasai 64,2 persen jumlah total dana yang disimpan di perbankan.

Sementara pemilik saldo Rp 200 juta hingga satu miliar sebanyak 1,8 juta rekening atau 0,9 persen dari total rekening yang ada di bank, hanya menguasai 16,25 persen dana.

Berdasarkan data tax amnesty lalu, wajib yang mendeklarasikan harta berupa kas dan setara kas mencapai 772.894 wajib pajak dengan jumlah harta Rp 1.739 triliun. Sebanyak 37 persennya, atau 291.331 wajib pajak memiliki harta lebih dari Rp 1 miliar.

"Total hartanya yang dideklarasikan mengaku Rp 1.661 triliun. Ini 95,5 persen dari total harta kas setara kas yang dideklarasikan," kata Sri Mulyani.

Sesudah mendengar masukan dari berbagai masyarakat dan data itu tutur ia, maka pemerintah lebih menilai bahwa saldo rekening yang di atas Rp 1 miliar lebih patut untuk diberi perhatian dari pada Rp 200 juta.

"Ini bukan berarti kalau mereka saldo dilaporkan otomatis adalah obyek pajak. Karena kami kumpulkan data ini dalam rangka untuk perbaiki data basis pajak kita," ucap perempuan yang kerap disapa Ani itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com