Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Pekan, Bursa Asia Dibuka Melemah

Kompas.com - 12/06/2017, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Bursa saham Asia berada pada teritori negatif pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (12/6/2017). Ini sejalan dengan hasil pemilu Inggris yang mengejutkan pada akhir pekan lalu. Selain itu, pasar juga masih menunggu hasil pemilu parlemen Perancis putaran pertama.

Mengutip CNBC, indeks bursa saham Jepang Nikkei 225 dibuka melemah 0,64 persen. Sementara itu, indeks bursa saham Korea Selatan Kospi rontok 0,75 persen. Indeks bursa saham China juga dibuka memerah.

Indeks bursa saham Hong Kong Hang Seng dibuka turun 0,56 persen. Adapun Shanghai Composite Index melemah 0,28 persen dan Shenzhen Composite Index turun 0,635 persen.

Bursa saham Australia, Malaysia, dan Filipina ditutup hari ini karena ada hari libur nasional.

Saham-saham emiten teknologi Jepang dan Korea Selata berada di bawah tekanan setelah emiten-emiten teknologi utama AS anjlok 3 persen pada sesi perdagangan sebelumnya.

Saham raksasa internet Korea Selatan Naver dan Kakao melemah masing-masing 5,1 persen dan 4,55 persen.

Di Jepang, saham Nintendo turun 3,13 persen. Dari pasar mata uang, nilai tuka dollar AS terpeleset terhadap kelompok enam mata uang utama dunia setelah mencapai level tertinggi dalam 10 hari pada akhir pekan lalu.

Indeks dollar AS terhadap HK/SIN diperdagangkan pada level 97,174. Sementara itu, indeks dollar AS terhadap yen diperdagangkan melemah ke level 110,22 yen. Angka ini sedikit melemah dibandingkan 110,4 pada sesi sebelumnya.

Penguatan Dollar

 

Pertemuan bank sentral AS Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu (14/6/2017) mendatang diprediksi bakal mendukung penguatan dollar AS. Hal ini disampaikan ekonom senior Mizuho Bank Vishnu Varathan.

"Dengan ekspektasi konsolidasi pada kenaikan suku bunga Fed dan penjelasan lebih lanjut mengenai penurunan neraca, dollar AS dapat didukung penguatannya menjelang pertemuan FOMC pekan ini," ujar Varathan. 

(Baca: Ekonomi Global Sepekan: Reformasi Perancis, "Brexit" dan Langkah Fed)

Kompas TV Menilik Kinerja Emiten Indonesia di Triwulan Tahun 2017

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com