Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Bayi Panda, Saham Emiten Jepang Ini Cemerlang

Kompas.com - 13/06/2017, 09:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Pernahkah terpikir bahwa panda, satwa lucu pemakan bambu dapat membuat saham perusahaan yang melantai di bursa langsung naik signifikan? Percaya tidak percaya, hal ini terjadi di Jepang.

Mengutip CNN Money, Selasa (13/6/2017), kabar kelahiran bayi panda di sebuah kebun binatang di Tokyo, Jepang membuat saham dua operator restoran lokal menanjak tinggi.

Pada Senin (12/6/2017), Kebun Binatang Ueno mengumumkan seekor panda dewasa bernama Shin Shin melahirkan satu ekor bayi panda.

Kelahiran ini adalah yang pertama kali terjadi di kebun binatang itu dalam lima tahun terakhir.

Kabar gembira ini membuat investor meyakini kelahiran bayi panda akan mendongkrak bisnis di kawasan kebun binatang itu lantaran banyak pengunjung ingin melihat langsung sang bayi.

Totenko, yang merupakan spesialis restoran China dan Seiyoken yang dikenal dengan hidangan Perancis sajiannya, sama-sama memiliki cabang besar di dekat Kebun Binatang Ueno.

Saham Totenko menguat 38 persen pada perdagangan di bursa saham Tokyo kemarin, ditutup menguat 6,7 persen.

Sementara itu, saham Seiyoken melonjak 11,3 persen, namun ditutup menguat 6,5 persen.

Saham kedua restoran ini mulai bergerak pada Februari 2017 ketika Shin Shin dan pasangannya, Ri Ri mulai masuk masa kawin.

Saham Totenko sudah menguat 30 persen sejak itu, adapun saham Seiyoken naik sekitar 21 persen.

Shin Shin sebenarnya pernah melahirkan seekor bayi panda pada tahun 2012, namun sang bayi mati seminggu kemudian.

Shin Shin dan Ri Ri tiba di Tokyo dari Provinsi Sichuan, China pada 2011 lalu. Kedatangan keduanya disambut meriah oleh warga Tokyo dan menjadi magnet bagi industri pariwisata Jepang.

Menurut estimasi Nikkei, dampak ekonomi kelahiran bayi panda itu bisa mencapai 26,7 miliar yen atau setara 243 juta dollar AS. 

(Baca: Bank Ini Dijual Hanya Kurang dari Rp 15.000, Kok Bisa?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com