Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng NU, BTN Hadirkan Aplikasi Seluler Pembayaran Wakaf

Kompas.com - 13/06/2017, 19:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggandeng Nahdlatul Utama (NU) dalam peluncuran aplikasi seluler pembayaran wakaf.

Aplikasi bernama “Mobile Wakaf Uang NU BTN” tersebut memudahkan umat yang ingin melakukan wakaf.

“Dengan aplikasi ini, semua orang dilancarkan niatnya untuk menjadi wakif,” kata Direktur Utama BTN Maryono di Jakarta, Selasa (13/6/2017).

Dengan mengunduh aplikasi yang saat ini masih tersedia di Google Store, nasabah bisa melakukan registrasi langsung di aplikasi tersebut, menyetorkan wakaf baik wakaf uang abadi maupun wakaf uang berjangka terbatas.

Untuk wakaf uang berjangka terbatas minimal 10 juta dalam jangka waktu 5 tahun, sementara wakaf uang abadi tidak ada batas minimal setoran. Pembayaran wakaf bisa dilakukan dengan Debit BTN dan kredit maupun kartu kredit dari bank lain.

“Wakaf memiliki manfaat berlipat, salah satu investasi akhirat yang membuat pahala terus mengalir  dan dengan aplikasi ini jaringan akan semakin luas karena di manapun berada bisa menyetorkan wakaf,” ujar Maryono.

Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur status sertifikat untuk menampilkan sertifikat wakaf yang dimiliki wakif. Adapun penerbitan sertifikat wakaf uang tidak menggunakan materai dan pengiriman sertifikat wakaf disampaikan melalui e-mail kepada wakif.

Dengan adanya aplikasi mobile Wakaf Uang NU, diharapkan BTN bisa menggaet partisipasi 1 juta Nahdliyyin. Jika masing-masing menyetor setidaknya Rp 10.000 per bulan, maka BTN bersama dengan NU bisa menghimpun wakaf uang Rp 10 miliar per bulan atau Rp 120 miliar per tahun.

Per 13 Juni 2017 saldo giro wakaf NU mencapai Rp 256,4 juta. Kerja sama ini berdampak pada peningkatan dana di giro UUS BTN, terutama peningkatan dana pihak ketiga, yang tahun ini ditargetkan naik 18 sampai 20 persen pada tahun 2017.

"Khusus untuk giro dipatok naik  15 persen, sementara tabungan dan deposito masing-masing diharapkan tumbuh 17 persen dan 12 persen," jelas Maryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com