Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontrol Harga Bahan Pokok, Pemerintah Libatkan Pedagang

Kompas.com - 14/06/2017, 13:34 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di pasar tradisional, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melibatkan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) dan asosiasi pedagang pasar lainnya.

Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan, kesempatan tersebut dilakukan oleh pemerintah bersama para pedagang pasar agar memperpendek jalur distribusi pangan.

"Ini sudah kami rancang sebelum puasa karena kami melihat yang paling mempengaruhi harga itu selain ketersediaan barang atau pasokan yaitu distribusi atau rantai pasok sehingga kami mengusulkan ke Kemendag untuk memangkas rantai distribusi di beberapa komoditas," ujar Mansuri kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (14/6/2017).

Mansuri menambahkan, dalam memangkas rantai distribusi tidak semua komoditas pangan strategis bisa dipangkas secara bersamaan karena membutuhkan proses yang panjang. "Tidak mungkin memangkas rantai distribusi di seluruh komoditas," paparnya.

Menurutnya, pada tahap awal pemerintah dan pedagang sepakat memperpendek jalur distribusi yakni minyak goreng dan gula pasir.

"Sementara ini untuk komoditas yang kami jalankan itu adalah minyak goreng dan gula pasir, tetapi tidak menutup kemungkinan kami sedang menjajaki bawang putih dan daging, tetapi yang ready dan siap jalan ada di dua komoditas tersebut," jelas Mansuri.

Pada tahap awal, dua komoditas tersebut dipilih karena lebih mudah diperpendek jalur distribusinya dibandingkan komoditas strategis lainnya.

"Rantai distribusi menjadi tidak melalui agen atau tengkulak tetapi langsung dari pabrik kepada pedagang pasar dan ini adalah bagian dari ikhtiar Kemendag dan IKAPPI dalam rangka mempercepat proses distribusi," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menggelar penandatanganan kerja sama dengan 4 asosiasi, yakni Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (IKAPPI), Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), dan Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) serta Perum Bulog.

Menurut Mendag, dengan adanya kerja sama tersebut para pedagang pasar bisa mendapatkan akses pasokan bahan pokok dengan harga yang terjangkau dan sama dengan ritel modern.

“Para pedagang tradisional ini harus bisa mendapatkan akses pada sumber yang sama yang tidak kalah dari dengan pasar ritel modern,” kata Enggartiasto.

Selain itu, menteri kelahiran Cirebon, Jawa Barat ini akan memberikan fasilitas kredit kepada para pedagang. “Ada satu yang akan coba kami bantu adalah mengenai fasilitas kredit yang segera kami akan jembatani itu,” jelasnya.

(Baca: Pedagang: Puluhan Tahun Pasar Tradisional Dikuasai Pemain Besar)

Kompas TV Dua pekan jelang ramadhan, harga daging ayam dan sejumlah kebutuhan bumbu dapur kembali melonjak. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com