Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antam Akan Resmi Jualan Emas Melalui "E-Commerce"

Kompas.com - 15/06/2017, 09:06 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Antam (Persero) Tbk, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tambang, mengestimasi bisnis emas perseroan tahun ini masih kinclong. Hingga kuartal I 2017, penjualan emas Antam mencapai Rp 1,16 triliun, atau 70 persen dari total penjualan Antam sebesar Rp 1,65 triliun.

Presiden Direktur Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan perseroan pada tahun ini berharap bisnis emas masih berkilau. Untuk itu, Antam berencana untuk emmperluas kanal penjualan melalui e-commerce.

"Kami akan membicarakan itu dengan Pulogadung (pabrik emas Antam) bagaimana penjualan melalui e-commerce. Terutama untuk trading," kata dia, saat berbuka puasa bersama wartawan di Jakarta, Rabu (14/6/2017).

Menurut Arie yang baru menjabat dua bulan ini, sebelumnya dia menemukan penjualan emas Antam di situs Bukalapak.com. Menurut dia, emas yang dijual di situ memang di cap keluaran Antam dan memiliki sertifikat Antam.

"Tapi kerja samanya bukan dengan Antam. Kami sudah komplain ke pihak-pihak terkait, terkait hal ini," ujarnya.

(Baca: PT Antam Rombak Susunan Direksi dan Komisaris)

Arie menyebutkan, saat ini produksi emas Antam hanya sekitar 2 ton-2,5 ton per tahun. Namun pada tahun ini Antam menargetkan penjualan emas hingga 10 ton, yakni melalui jasa trading (atau pemurnian, pengecapan dan sertifikasi emas oleh Antam).

"Emas yang bukan produksi Antam tapi di cap di Antam banyak, mencapai 30 ton. Itu sebabnya banyak yang jualan emas Antam di aneka situs, tapi itu bukan kerja sama resmi dengan Antam," paparnya.

Arie menambahkan, pada tahun ini memang harga emas sedikit turun. Per Mei 2017, harga emas mencapai 1.245 dollar AS per troy ounce (oz). Sementara per Juni 2016, harga emas hampir mencapai 1.400 dollar As per oz.

"Harga emas volatilitasnya tidak besar, naik turun hanya sekitar 10 persen. Lebih stabil ketimbang nikel dan bauksit," lanjutnya.

Tatang Hendra, Direktur Pemasaran Antam, menambahkan bahwa saat ini di dalam negeri permintaan akan emas sedang turun. Tetapi pada tahun ini Antam menargetkan kenaikan penjualan emas dari ekspor.

Menurut dia, pada 2015, penjualan emas Antam mencapai 15 ton. Tapi tahun 2016 lalu turun jadi 10 ton akibat terhentinya penjualan ekspor ke India yang mematok bea masuk tinggi.

"Tahun ini kami akan gencarkan ekspor ke negara lain yakni ke Singapura dan Thailand," ujarnya.

Sebelumnya, Antam melalui produk emas Logam Mulia juga melakukan inovasi penjualan lain. Misalnya, penjualan produk perhiasan yang dipadukan dengan emas batangan motif batik.

Saat ini baru ada 4 motif batik yang di cap ke emas batangan Antam. Namun akan dikembangkan menjadi 8 motif.

Halaman:



Terkini Lainnya

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com