Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Jurus Cerdas Memikat "Mahmud Abas"

Kompas.com - 16/06/2017, 16:28 WIB


KOMPAS.com - Dalam dunia pemasaran, perempuan muda berusia 30 tahunan adalah kategori tersendiri dengan segala keunikannya. Lazimnya, perempuan pada usia ini menikah dan punya satu orang anak. Istilah tak asing untuk kalangan ini adalah "mahmud abas" yang merupakan kependekan dari mamah muda anak baru satu.

Kelompok "mahmud abas" adalah incaran dunia bisnis. Lihat saja catatan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagaimana termaktub di laman antaranews.com. Minat generasi 30 tahun untuk bertransaksi di pasar modal terbilang menjanjikan.

Sampai dengan 2016 usai, misalnya, investor baru yang aktif bertransasi di pasar modal untuk kategori di atas 5.819 investor. Di antara total tambahan 101.887 investor baru sepanjang 2016 itu, sebanyak 53.657 di antaranya adalah perempuan.

Lantas, sebagaimana jajak pendapat bertajuk More Than terhadap 2.000 perempuan usia 20-30 tahun yang dilakukan perusahaan asuransi dalam Grup RSA asal Inggris sebagaimana warta laman express.co.uk diperoleh catatan bahwa perempuan di usia 30 punya rasa percaya diri dalam kepekaan soal gaya.

Lebih lanjut, survei ini menunjukkan perempuan Inggris di usia 30 tahun menyimpan rata-rata 212 potong pakaian di lemarinya. dari jumlah itu, tujuh di antaranya adalah pakaian kelas high fashion.

Di lemari para perempuan itu juga tersimpan 24 buah perhiasan. Lalu, ada juga sekitar tujuh pasang sepatu rancangan desainer.

Kalau diukur dengan nilai uang, isi lemari perempuan usia 30 tahun itu menyentuh angka 7.658 poundsterling atau setara dengan Rp 143,3 juta. Rinciannya, pakaian bernilai Rp 44,9 juta, sepatu Rp 39 juta, dan perhiasan Rp 52,4 juta.

Tiga jurus cerdas

Kompas.com/Josephus Primus Produk sepatu Bata untuk konsumen perempuan. Produk untuk perempuan di Bata masuk dalam kategori fashion.

Ihwal bidikan pada "mahmud abas" ini juga menjadi salah satu incaran PT Sepatu Bata Tbk (Bata). Kemarin, dalam acara pemaparan kinerja Kuartal 1 (Q1) 2017, Senior Commerse Manager Bata Budiharta Hanse mengatakan bahwa pihaknya mengusung program Bata Angela One dengan merek Insolia untuk memikat konsumen perempuan. "Perempuan berkarier atau ibu bekerja, baru punya anak satu," tutur Budiharta.

Budiharta membeberkan bahwa ada tiga jurus cerdas untuk memikat "mahmud abas". Ketiganya adalah style atau gaya, comfort atau kenyamanan, dan price atau harga.

Bata dalam soal gaya, lanjut Budiharta, mengembangkan varian-varian hingga 700 ragam. Dari jumlah itu, 60 persennya adalah ragam untuk sepatu fashion. "Produk untuk perempuan kan memang kategorinya fashion," ujar Budiharta.

Kemudian, untuk soal kenyamanan, terang Budiharta, Bata yang masuk ke Indonesia sejak 1931, mengembangkan sepatu yang nyaman saat dipakai. "Kami buat sol yang nyaman dipakai saat (pemakai) berdiri," katanya.

Kemudian, di kelas harga, kelompok "mahmud abas" ditawari varian antara Rp 400.000 sampai dengan Rp 600.000 per pasang. "Kalau sudah comfort, biasanya harga tidak jadi masalah," katanya.

Bata yang pada Q1 2017 membukukan penjualan Rp 200,003 miliar ketimbang Rp 198,366 miliar pada Q1, terkait kampanye membidik pasar perempuan juga menyiapkan toko-toko ritel. Pada Q1 2016, di seluruh Nusantara ada 538 toko. Lalu pada Q1 2017, jumlah toko menjadi 520.

Pergeseran jumlah toko terjadi lantaran penutupan toko non-profit dan relokasi toko serta renovasi tujuh toko. Bata telah membuka 22 toko baru pada Q1. "Kami ini kan retail company. Komunikasi kami adalah bagaimana menyediakan toko," tutur Budiharta sembari menambahkan bahwa 30 persen dari anggaran pemasaran Bata dikonsentrasikan untuk pengadaan toko.

Kendati begitu, sejak 2014 Bata juga merambah penjualan dalam jaringan (online). Ditutup pada 2016 untuk pembenahan penjualan online digital, produk e-commerce Bata menghasilkan pertumbuhan 419 persen. Per 2015, pertumbuhan penjualan di sektor tersebut menyentuh angka Rp 2,9 miliar.

Bata juga mengembangkan kampanye melalui media sosial. "Lumayan, di seluruh media sosial Bata, follower-nya mencapai 3,4 juta," kata Budiharta sembari menambahkan bahwa pada sekitar September 2017, Bata merilis toko online bernama tokosepatubata.co.id.

Catatan Bata juga menunjukkan bahwa laba kotor pada Q1 2017 mencapai angka Rp 88,799 miliar sementara pada Q1 2016 menyentuh angka Rp 81,034 miliar. Kapasitas produksi Bata mencapai 5 juta pasang per tahun dengan peluang maksimalisasi hingga 6 juta pasang tiap tahunnya.

Kompas.com/Josephus Primus Bata atau T&A Bata Shoe Company terdaftar di Zlin, Cekoslowakia oleh dua bersaudara Tomáš, Anna dan Antonín Bata (1894). Bata masuk ke Indonesia sejak 1931.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com