Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Akhir Tahun, Mandiri Capital Indonesia Bakal Danai 4 "Startup"

Kompas.com - 19/06/2017, 14:25 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mandiri Capital Indonesia (MCI) anak usaha Bank Mandiri bidang bisnis modal ventura menyatakan akan kembali mendanai empat usaha rintisan atau startup Indonesia. Hingga akhir tahun, MCI menargetkan membiayai tujuh startup.

Saat ini, MCI telah mendanai tiga startup, yakni Amarthan, Moka, dan PrivyID.  Chief Financing Officer, Hira Laksamana mengatakan, tiga dari empat startup yang akan didanai pada sektor pembayaran atau payment. Sisanya pada sektor solusi perusahaan atau enterprise solution yakni pembukuan laporan. 

"Sebenarnya Kami sudah mendanai keempat startup tersebut, hanya saja belum kami rilis. Mungkin bulan selanjutnya kami rilis," ujar Hira saat ditemui di ruang pers Kantor Pusat Bank Mandiri, Jakarta, Senin (19/6/2017).

Dalam hal ini, Hira engan memberitahukan berapa nilai nominal untuk mendanai keempat startup tersebut. Akan tetapi, secara total MCI telah menyalurkan dana kepada tujuh startup dikisaran Rp 300 miliar. 

"Pendanaan belum Kami umumkan karena harus komunikasi dengan pemegang saham lainnya. Biasanya Kami nanti kerja sama dengan modal ventura lainnya. Jadi belum ada single investment," jelas dia. 

Hira pun menargetkan, pada tahun ini MCI kembali akan membiayai empat startup. Sehingga, total startup didanai oleh MCI sebanyak 11 startup.

"Kami masih punya Rp 200 miliar lagi untuk investasi. Jadi kami lihat nanti sinergi dengan startup mana yang baik buat Bank Mandiri. Targetnya kan tahun ini udah ada tujuh, Kami akan empat startup lagi. Masalah berapanya nanti tergantung valuasinya," pungkas dia. 

Sekadar informasi, Mandiri Capital Indonesia merupakan perusahaan patungan yang dimiliki oleh Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas. MCI memilki fokus bisnis modal ventura untuk mendukung pengembangan pengusaha perintis. 

(Baca: Mandiri Capital Suntik Dana Rp 6,5 Miliar ke "Startup" PrivyID)

Kompas TV Susahnya penyelenggara angkutan kota bersaing dengan ojek berbasis aplikasi memang tidak lepas dari permodalan. Penyelenggara ojek online yang ada di Indonesia memang dibekingi modal hingga triliunan rupiah. Penyelenggara ojek berbasis aplikasi terbesar di antaranya Gojek dan Grab. Gojek hingga kini telah masuk jajaran startup "unicorn", alias perusahaan bermodal lebih dari Rp 13 triliun. Di belakang Gojek terdapat nama-nama investor dunia seperti Sequoia, Northstar hingga Rakuten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com