Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTP Tulehu Dibangun, 27 Investor Minat Berinvestasi di Maluku

Kompas.com - 21/06/2017, 04:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua mengatakan bahwa semenjak Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tulehu mulai dikerjakan, terdapat sebanyak 27 investor yang sudah ingin menamankan investasi ke Maluku.

Dengan demikian, Pemerintah Provinsi Maluku sangat mengapresiasi program pemerintah pusat tersebut, yang memberikan mandat pengelolaan 6 Wilayah Kerja Panas bumi (WKP) yang diserahkan ke PLN.

"Kami pemerintah provinsi Maluku menyambut dengan baik serta mengapresiasi atas perhatian yang sangat besar nya untuk membangun Maluk," kata Zeth melalui sambutannya dalam acara Groundbreaking PLTP Tulehu di Ambon, Selasa (20/6/2017).

Dengan beroperasinya PLTP Tulehu, dipastikan pasokan listrik di Maluku akan naik. PLTP yang dibangun di atas lahan 1.920 hektar tersebut akan memperkuat sistem kelistrikan di Ambon yang hingga saat ini dihasilkan dari PLTD (diesel) dengan daya mampu 61,9 MW dan beban puncak 54 MW.

Sehingga, akan mendukung bisnis yang berkembang di wilayah ini. Terutama sektor perikanan, sebab kondisi Maluku berupa 90 persen luas wilayahnya adalah laut, bukan daratan. Dari 1.300-an pulau, hanya 134 pulau yang didiami dan hanya ada 4 pulau besar

Misalnya saja, untuk menggarap potensi perikanan di Maluku. Saat ini produksi perikanan tangkap di Maluku mencapai sekitar 3 juta ton per tahun, atau sepertiga dari total produksi perikanan tangkap nasional sebesar 9 juta ton per tahun.

"Sudah ada 27 investor yang tertarik berinvestasi ke Maluku. Setelah Lebaran kami akan melakukan pertemuan. Dengan demikian listrik PLN dan kemanfaatannya di Maluku bisa cepat dirasakan semua pihak," kata dia.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati dalam acara groundbreaking PLTP Tulehu mengatakan bahwa PLTP Tulehu memang berpotensi menarik investor. Penambahan PLTP Tulehu ini diharapkan dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi di Ambon karena berpotensi menarik para investor.

“Dengan beroperasinya PLTP Tulehu diharapkan dapat meningkatkan 32,28 persen daya sistem kelistrikan di Ambon sehingga sistem menjadi lebih andal, selain itu juga dapat menarik investor baru untuk masuk ke Ambon,” kata Nicke.

Hingga saat ini jumlah pelanggan PLN di area Ambon berjumlah 162.017 pelanggan, dan sekitar 90 persen dari total penggunaan listrik di Ambon berasal dari keperluan rumah tangga, jauh melampaui industri, bisnis dan sosial.

"Ini merupakan pembuktian bahwa PLN mampu mengembangkan potensi panas bumi dari hulu hingga hilir, untuk memberikan tarif listrik yang ekonomis di sistem Ambon. Jika hasil drilling terbukti menjanjikan, maka akan dibangun tiga sumur tambahan pada tahap kedua yang terdiri dari dua sumur produksi dan satu sumur injeksi." Lanjut Nicke.

Sebagai informasi, Tulehu merupakan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) ke-2 yang dikembangkan oleh PLN. WKP Tulehu memiliki potensi sebesar 60 MW dimana untuk awal proyek ini, PLN mengembangkan sebesar 2x10 MW.

Proyek pengeboran sumur PLTP Tulehu ini didanai oleh APLN dan JICA dengan nilai 31 juta dollar AS, dimana pelaksanaan Pengeboran dilakukan oleh PT Halliburton Logging Services Indonesia dalam bentuk kontrak Full IPM (Integrated Project Management).

Saat ini, enam WKP yang sudah dimiliki PLN ialah WKP Ulumbu di kabupaten Manggarai (Nusa Tenggara Timur) dengan potensi 40 MW; WKP Mataloko di kabupaten Ngada (Nusa Tenggara Timur) dengan potensi 20 MW; WKP Tulehu di kabupaten Maluku Tengah (Maluku) dengan potensi 60 MW; WKP Ciater di kabupaten Subang (Jawa Barat) dengan potensi 60 MW; WKP Atadei di kabupaten Lembata (Nusa Tenggara Timur) dengan potensi 10 MW; dan WKP Songa Wayaua di kabupaten Halmahera Selatan (Maluku Utara) dengan potensi 10 MW.

Sebelum WKP Tulehu, PLN sudah lebih dulu menggarap WKP Mataloko dan Ulumbu di Flores - NTT yang telah beroperasi sejak 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com