Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senyum dan Harapan Imam Masjid Istiqlal...

Kompas.com - 21/06/2017, 22:20 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruang Mezzanine Gedung Djuanda Kementerian Keuangan masih ramai ketika Ahmad Husni Ismail (48), Imam Mesjid Istiqlal, tersenyum saat disapa dan dihampiri Kompas.com.

Hari ini, memang jadi salah satu hari yang disyukuri oleh Ahmad Husni. Imam, mu’adzin, dan karyawan Masjid Istiqlal lainnya bak mendapat kado Lebaran cepat.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dengan skema syariah bagi para imam, mu’adzin, dan karyawan Masjid Istiqlal.

(Baca: Imam dan Karyawan Mesjid Istiqlal Dapat Bantuan dan Fasilitas KPR)

Melalui kredit rumah subsidi itu, imam, mu’adzin, dan karyawan Masjid Istiqlal hanya perlu membayar uang muka 1 persen dengan cicilan sekitar Rp 775.000 per bulan saja.

Tak hanya cicilan rumah, imam, mu’adzin, dan karyawan Masjid Istiqlal juga diberikan bantuan sekitar 17,5 persen dari total harga jual rumah atau setara Rp 24,5 juta per orang.

"Luar biasa kami sangat senang dan syukurnya tak terhingga," begitu kalimat pertama yang ia ucapkan.

Baginya, bantuan kredit rumah subsidi yang diberikan pemerintah melalui Bank BTN begitu berharga. Sebab untuk imam atau mu’adzin, membeli rumah bukanlah hal yang mudah.

Apalagi bila melihat realitas saat ini, membeli tanah dan membangun rumah terutama di perkotaan tentu butuh fulus yang tidak sedikit. Maklum, harga tanah melambung, uang muka dan cicilan rumah pun menggelembung. Sementara itu pendapatan tidak seberapa.

Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin Umar mengungkapan, penghasilan imam, mu’adzin, dan karyawan Masjid Istiqlal memang tak seberapa. Namun di mata ia, imam, mu’adzin, dan karyawan Masjid Istiqlal begitu sabar tak pernah menuntut atau meminta lebih.

"Gaji per bulannya pun tidak perlu saya sampaikan di sini tapi akan kaget kalau kita tahu berapa sesungguhnya," kata Nasaruddin.

Titik Tolak

Meski senang menyelimuti hati, Ahmad Husni yang mengenakan batik sederhana tak lupa mengucapkan terimakasih kepada pemerintah. Ia juga tak lupa dengan teman-temannya, saudara-saudaranya, yang juga bertugas sebagai imam atau mu’adzin di mesjid lain hingga musholla-musholla kampung.

Ahmad Husni berharap, pemberian kredit rumah subsidi ini bisa menjadi titik tolak sehingga KPR bisa menjangkau masyarakat kecil, termasuk imam dan para mu’adzin hingga ke pelosok-pelosok republik.

"Mudah-mudahan elemen masyarakat dari imam, mu’adzin, dan semua yang tidak pernah tersentuh selama ini bisa tersentuh semua," ucap ia.

"Mesjid lain bukan cuma di Jakarta, jadi saudara-saudara kami di semua daerah hingga ke pelosok-pelosok itu diharapkan juga dapat disentuh," sambung Ahmad Husni sembari tersenyum.

Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap bantuan kredit rumah subsidi ini bisa menjadi suntikan semangat baru bagi imam, mu’adzin, dan karyawan Masjid Istiqlal.

"Saya harap Mesjid Istiqlal bisa menjalankan fungsi menjadi salah satu oasis yang mendamaikan kehidupan beragama dan negara Republik Indonesia," ucap perempuan yang kerap disapa Ani itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com