Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga AS Naik, Bank Sentral di Asia Tak Bergeming

Kompas.com - 22/06/2017, 12:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Pekan lalu, bank sentral AS Federal Reserve (the Fed) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR). Dengan demikian, FFR kini berada pada kisaran 1 sampai 1,25 persen.

Kenaikan tersebut adalah yang ketiga kalinya dilakukan oleh The Fed dalam kurun enam bulan terakhir. Namun, bank-bank sentral di Asia tidak bergeming menanggapi keputusan The Fed tersebut.

Mengutip Reuters, Kamis (22/6/2017), bank sentral Selandia Baru, Taiwan, dan Filipina diekspektasikan menahan suku bunga acuannya pada hari ini.

Sementara itu, bank sentral Indonesia, Jepang, Australia, dan India sudah lebih dahulu menahan suku bunga acuan. Bank sentral China pun memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga acuannya.

Padahal, biasanya PBoC kerap bereaksi menaikkan suku bunga acuan setelah The Fed menaikkan suku bunganya.

Asia kini dipandang lebih terpengaruh terhadap China ketimbang AS. Sebelumnya, ketika The Fed melangsungkan siklus pengetatan, Asia begitu terpengaruh dengan kebijakan The Fed.

"Ada lebih banyak bank sentral (di Asia) yang menahan suku bunganya atau dengan bias pelonggaran karena permintaan dari China melambat dan dunia Barat tidak cukup kuat untuk mengompensasi," kata Frederic Neumann, kepala riset ekonomi Asia di HSBC.

Pada tahun 2016, perdagangan AS dengan 10 negara mitra utama Asia meningkat setidaknya 25 persen dari level sebelum krisis keuangan global tahun 2008-2009. Akan tetapi, pada saat yang sama, perdagangan China dengan 9 negara mitra utamanya naik 60 persen menjadi 1,05 triliun dollar AS.

Adapun perdagangan AS dengan 9 negara tersebut hanya separuhnya. Alasan penting mengapa negara-negara berkembang di Asia sebelumnya menaikkan suku bunga adalah ketika The Fed menaikkan suku bunga.

Dengan suku bunga AS yang lebih tinggi, maka ada tekanan pada nilai tukar dan arus dana keluar ketika premi imbal hasil (yield) mereka terkikis. 

(Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan dan Kurangi Kepemilikan Surat Utang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com