Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Diminati, Pemerintah Minta Operator Bus Tingkatkan Layanan

Kompas.com - 29/06/2017, 15:53 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepopuleran moda transportasi massal yakni bus antar kota antar provinsi (AKAP) sudah mulai tergantikan sebagai pilihan utama pemudik menuju kampung halaman. Keberadaan bus AKAP secara perlahan mulai tergantikan oleh transportasi massal udara yakni pesawat udara yang menerapkan penerbangan bertarif rendah atau Low-cost carrier (LCC).

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sugihardjo meminta kepada seluruh operator bus untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada penumpangnya agar tidak ditinggalkan penumpangnya. Hal itu diungkapkan Sugihardjo saat melakukan tinjauan ke Terminal Bus AKAP Kampung Rambutan, Jakarta.

"Saya berpesan kepada operator bus, mari kita tingkatkan layanan dan mari kita lakukan inovasi-inovasi untuk peningkatan kualitas layanan karena kalau tidak dilakukan, bus ini akan ditinggal oleh penumpangnya," jelas Sugihardjo atau yang biasa dipanggil Jojo melalui keterangan resmi, Kamis (29/6/2017).

Dia menjelaskan, tren angkutan penumpang Lebaran dengan berbagai moda tengah alami peningkatan, akan tetapi, bus yang sebelumnya menjadi primadona pemudik tengah alami penurunan.

"Tren angkutan penumpang Lebaran saat ini untuk seluruh moda naik semua kecuali bus yang turun, dan dulu bus itu nomor satu untuk penumpangnya. Sekarang masih diposisi dua tapi jumlahnya tidak signifikan, sementara udara yang tadinya kontribusinya kecil sekarang sudah nomor satu. Jadi artinya masyarakat sudah butuh kualitas pelayanan tidak semata-mata harga," tambah Jojo.

Menurut Jojo, Terminal Kampung Rambutan merupakan terminal favorit masyarakat karena faktor layanan dan keamananya yang baik.

"Dari terminal lama yang ada di Jakarta, Terminal Kampung Rambutan termasuk yang terfavorit artinya dari sisi infrastruktur siap, dari sisi layanan dan keamanan relatif baik. Sehingga ini termasuk yang diminati masyarakat yang pemberangkatan dari Terminal Kampung Rambutan," ujar Jojo.

Cek Kelaikan Bus AKAP

Dalam kunjungannya, Jojo sempat melakukan pengecekkan pada bus Sinar Jaya. Hasil pengecekkan bus dinyatakan laik jalan dan kemudian ditempel sticker tanda laik jalan dari Ditjen Perhubungan Darat.

"Kebetulan ada bus Sinar Jaya dan kita lakukan pengecekkan bersama dengan penguji," ungkapnya. Dalam pengecekkan tersebut ada beberapa perlengkapan maupun sistem operasional bus yang diperiksa.

"Pertama, speedometer dan rem tangan karena itu sangat utama. Speedometer untuk mengetahui batas kecepatan dan rem tangan itu berfungsi pada saat tanjakan terjal atau turunan terjal," ungkapnya. Kemudian pengecekan dilakukan pada lampu-lampu, wiper dan juga ban bus.

"Semuanya memenuhi standar serta alat-alat pengaman dalam kondisi darurat misalnya palu pemecah kaca tersedia, pintu darurat Jadi ini laik dan langsung saya pasang sticker," terang Jojo.

Dirinya berpesan kepada masyarakat untuk selalu gunakan bus yang laik demi keselamatan dan kenyamanan dalam perjalanan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com