Harga Minyak Turun Lebih dari 1 Persen

SINGAPURA, KOMPAS.com - Harga minyak pada perdagangan di Asia hari ini, Jumat (7/7/2017), merosot lebih dari 1 persen. Bahkan, acuan harga minyak AS menyentuh level di bawah 45 dollar AS per barrel setelah ada kabar peningkatan produksi minyak AS bersamaan dengan peningkatan produksi minyak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Mengutip Reuters, acuan harga minyak internasional Brent turun 59 sen atau 1,2 persen ke level 47,52 dollar AS per barrel.

Adapun acuan harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) turun 58 sen atau 1,3 persen ke level 44,94 dollar AS per barrel.

Kabar peningkatan produksi mengganggu sentimen positif dari turunnya pasokan minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) di AS.

"Harga minyak awalnya lebih kuat karena penurunan pasokan yang lebih baik dari ekspektasi. Akan tetapi, sentimen ini hanya sebentar karena pasar mengalihkan perhatian pada peningkatan produksi (minyak) AS," tulis ANZ Bank dalam analisisnya.

Inventori minyak mentah AS turun 6,3 juta barrel menjadi 502,9 juta barrel menurut data Lembaga Administrasi Informasi Energi AS (EIA). Pasokan BBM turun 3,7 juta barrel menjadi 237,3 juta barrel.

Data tersebut menunjukkan kuatnya permintaan di AS, namun ditangkis dengan 1 persen peningkatan pada produksi mingguan minyak AS menjadi 9,34 juta barrel per hari (bph).

Sejak pertengahan 2016, ini adalah peningkatan sebesar lebih dari 10 persen. Sementara itu, pasokan dari OPEC juga meningkat selama dua bulan berturut-turut pada Juni 2017.

Padahal, OPEC telah sepakat memperpanjang periode pemangkasan produksi hingga Maret 201i. OPEC mengekspor 25,92 juta bph pada Juni 2017.

Angka ini lebih banyak 450.000 bph dibandingkan bulan Mei 2017 dan lebih banyak 1,9 juta bph pada periode yang sama tahun lalu.