Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Dunia Tengah Penuh Ketidakpastian

Kompas.com - 07/07/2017, 18:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan, dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian.

Ketidakpastian memberikan pengaruh kepada kondisi perekonomian dan nilai tukar banyak negara, termasuk Indonesia.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengungkapkan, indikator perekonomian AS membaik. Akan tetapi, ketidakpastian muncul karena kemungkinan suku bunga AS Fed Fund Rate (FFR) akan dinaikkan lagi.

"Di tahun 2015 saat itu FFR 0 sampai 0,25 persen, sekarang antara 1 sampai 1,25 persen. Itu sudah 5 kali lebih tinggi dibandingkan 2015," ujar Agus di kantornya di Jakarta, Jumat (7/7/2017).

Agus menyatakan, pada tahun 2017 ini ada kemungkinan FFR naik satu kali lagi. Sementara itu, pada tahun 2018 FFR akan naik dua hingga tiga kali lagi.

Apabila FFR mengalami kenaikan, imbuh AGUS, maka akan berdampak pada semua dana yang berbasis dollar AS yang jumlahnya memang besar. Selain penyesuaian FFR, The Fed juga akan mengurangi neracanya.

"Pengurangan besaran neraca (The Fed) berdampak pada pengetatan. Ini yang kita waspadai," jelas Agus.

Ketidakpastian lainnya yang terjadi adalah harga minyak yang tampaknya kembali turun serta ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia.

"Ketidakpastian di aspek geopolitik tinggi. Di Timur Tengah ada perselisihan antara negara-negara Timur Tengah. Korea Utara mencoba senjata strategis, itu menimbulkan ketidakpastian," ungkap Agus.

Atas kondisi tersebut, imbuh dia, memicu penguatan dollar AS. Ketidakpastian tersebut membuat dana-dana masuk ke negara-negara yang tergolong safe haven, termasuk AS.

"Ini membuat dollar AS menguat dan mata uang lainnya melemah," tutur Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com