Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelola Perhutanan Sosial, Petani Tetap Bisa Dapat KUR

Kompas.com - 08/07/2017, 13:07 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah meminta perbankan terlibat di dalam program pengelolaan perhutanan sosial. Caranya, tetap memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani yang mengelola perhutanan sosial.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, perbankan kerap enggan memberikan KUR kepada petani pengelola perhutanan sosial. Sebab, lahan yang dikelola petani itu bukalah milik mereka namun milik Perhutani.

"Biasanya selalu susah itu dapat KUR. Bank nanya mana suratnya tanah? Itu akan kami carikan jalan supaya mereka bisa punya akses," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/7/2017).

Di tempat yang sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, pihak bank-bank BUMN meminta adanya kesamaan prinsif dasar. Kelompok tani yang mengelola perhutanan sosial harus memiliki data detail anggotanya.

Data pengelolaan perhutanan sosial itu meliputi alamat, kartu tanda penduduk, serta lokasi areal lahan hutan yang digunakan untuk perhutanan sosial oleh petani.

Nantinya data itu akan digunakan oleh bank untuk pengucuran KUR kepada para petani yang mengelola perhutanan sosial.

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuturkan, pihaknya akan menyiapkan bibit dan Alsintan (alat mesin pertanian) untuk petani yang mengelola perhutanan sosial.

Adapun Direktur PT Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo memastikan, keterlibatan bank-bank BUMN dalam program perhutanan sosial hanya sebatas pemberian KUR.

"Kami dari sisi bank sebenarnya lebih fokus dimasalah KUR. Jadi nanti mereka (petani) diberikan bisnis yang bisa sustainable," kata dia.

Pemerintah berencana memberikan pengelolaan jutaan hutan milik Perhutani kepada para petani. Program ini masuk ke dalam program pemerataan ekonomi pemerintah. Seperti diketahui, pemerintah akan melakukan reformasi agraria melalui pembagian lahan kepada petani.

Namun program itu dinilai tidak akan berjalan di Jawa sebab ketersediaan lahan yang terbatas. Oleh karena itu, pemerintah mengambil opsi perhutanan sosial. Lahan hutan boleh dikelola petani namun kepemilikannya tetap milIk Perhutani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com