Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keyakinan Sri Mulyani di Tengah Penerimaan Perpajakan yang Lesu...

Kompas.com - 11/07/2017, 20:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani masih meyakini ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,2 persen pada tahun ini.

Padahal realisasi penerimaan perpajakan hingga Juni 2017 hanya Rp 571 triliun, atau 38,2 persen dari target. Ia melihat 4 motor penggerak pertumbuhan ekonomi yakni konsumsi rumah tangga, ekspor-Impor, konsumsi pemerintah, dan investasi masih ada di zona positif.

"Pertumbuhan ekonomi kan enggak semua tertanggung dari APBN. Justru kalau dilihat dari GDP, mayoritas kegiatan itu konsumsi hampir 59 persen dan investasi 20 persen lebih," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/7/2017).

Sementara itu, pemerintah meyakini kontribusi ekspor kepada pertumbuhan ekonomi akan lebih besar. Hal ini tidak terlepas dari pertumbuhan ekspor Indonesia yang mencapai 69,2 miliar dollar pada Januari-Mei 2017.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), data ekspor Indonesia itu meningkat hingga 19,93 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah tetap menjaga akselerasi belanja pemerintah pusat dengan tidak melakukan pemangkasan anggaran seperti yang terjadi tahun lalu.

Di RAPBN-P 2017, total belanja negara mencapai Rp 2.111 triliun sementara pendapatan hanya Rp 1.750 triliun. Artinya terjadi defisit sekitar Rp 362 triliun atau 2,92 persen terhadap PDB nasional.

Defisit ini lebih besar dibandingkan defisit anggaran tahun lalu yang hanya Rp 308 triliun, atau 2,49 terhadap PDB nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com