Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Gula KTM Mulai Giling Tebu Perdana Tahun Ini

Kompas.com - 12/07/2017, 21:00 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com – Usai hanya uji coba dalam beberapa kesempatan, pabrik gula PT Kebun Tebu Mas (KTM) di Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, akhirnya mulai giling tebu perdana sejak tahun ini.

Sebuah capaian yang disambut gembira pihak perusahaan, lantaran mempunyai keinginan kuat dalam memangkas ketergantungan terhadap gula impor. Dengan melakukan giling tebu pertama mulai tahun ini, pabrik gula KTM berharap bisa memberikan sumbangsih tersendiri kepada bangsa dan Negara.

“Baru tahun 2017 ini PG KTM melakukan giling tebu perdana, sebelum-sebelumnya masih dilakukan uji coba. PG KTM ini memiliki kapasitas 12.000 tcd (ton cane per day),” ungkap Direktur Operasional PG KTM Agus Susanto, Rabu (12/7/2017).

“Kami sangat menyambut baik harapan Bupati Fadeli, untuk meningkatkan produksi tebu mencapai 100 ton per hektar, dan kami akan membantu para petani tebu di Kabupaten Lamongan,” sambungnya.

Agus lantas menjelaskan, jika pabrik gula KTM selama ini menerima setoran tebu tidak hanya dari Lamongan saja, melainkan dari beberapa kota sekitar. Mulai dari daerah Tuban hingga Bojonegoro, meskipun ia mengaku pihaknya tetap mengutamakan petani tebu lokal yang berasal dari Kabupaten Lamongan.

Menurut data yang dirilis Pemkab Lamongan, pada tahun 2016 panen tebu di Kabupaten Lamongan mencapai 4.952 hektar, dengan total produksi mencapai 308.145 ton dengan rendemen masih di angka 6,5 persen. Sementara jumlah petani tebu yang ada di Lamongan, tercatat sebanyak 7.428 orang.

Dalam kesempatan sebelumnya, Bupati Lamongan Fadeli yang menghadiri Panen Raya Tebu Rakyat Kemitraan Musim Giling Pabrik Gula Kebun Tebu Mas di Desa Sumbersari, Kecamatan Sambeng, Lamongan, pada hari yang sama sempat menyatakan, dirinya berharap produksi tebu yang selama ini hanya mencapai rata-rata 62,2 ton per hektar, agar dapat ditingkatkan menjadi 100 ton per hektar.

“Kita jangan hanya puas dengan produksi tebu 62,2 ton per hektar. Saya berharap, pabrik gula Kebun Tebu Mas memfasilitasi para petani tebu, agar dapat meningkatkan produksi tebunya hingga dapat mencapai 100 ton per hektar. Peningkatan produksi tersebut, salah satunya dapat dilakukan melalui penggunaan bibit dengan varietas yang unggul,” ujar Fadeli.

Usai menghadiri panen raya bersama dengan jajaran forkopimda setempat, Fadeli dan rombongan menyempatkan diri untuk melakukan peninjauan langsung timbangan, core sampling, dan tipper (penggilingan) tebu.

“Dengan keberadaan pabrik gula KTM yang dengan multiplier effect, saya harap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani tebu di Kabupaten Lamongan," harap Fadeli.

"Penggunaan tenaga kerja yang berasal dari Lamongan, banyaknya pertokoan yang mulai dibuka di sekitar pabrik, rumah yang digunakan kos-kosan pegawai KTM serta meningkatnya harga tanah sekitar pabrik. Saya berharap tidak hanya berhenti di situ manfaat yang diberikan, baik dalam skala Lamongan maupun nasional.”

Pabrik gula KTM memproduksi raw sugar sebanyak 30 persen dari volume, gula kristal putih sekitar 40 persen, dan sisanya berupa gula kristal rafinasi untuk farmasi. Dengan investasi senilai 350 juta dollar AS, yang sebagian besar digunakan untuk membeli lahan dan permesinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com