Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Perluas Diversifikasi Pertumbuhan Ekonomi di Kalimantan

Kompas.com - 14/07/2017, 15:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Pemerintah sepakat memperluas diversifikasi (penganekaragaman) pertumbuhan ekonomi di Kalimantan.

Hal ini diputuskan dalam rapat koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, di Hotel Gran Senyiur, Jumat (14/7/2017).

Rapat yang dipimpin oleh Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menjelaskan latar belakang pelaksanaan diversifikasi di Kalimantan karena kecilnya kontribusi wilayah tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan kondisi perbaikan, ke depan diperkirakan pada tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 5-5,4 persen. Namun kita juga harus menyimak bahwa sumber atau kontribusi pertumbuhan ekonomi di Indonesia lebih banyak dikontribusikan oleh Pulau Jawa dan Sumatera," kata Agus.

Sebanyak 81 persen kontribusi pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia, lanjut dia, merupakan kontribusi Pulau Jawa dan Sumatera.

Bahkan, Kalimantan hanya memberi kontribusi sebesar 8 persen untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kontribusi Kalimantan Timur saja, lanjut dia, hanya sebesar 0,5 persen dari kontribusi Kalimantan kepada perekonomian Indonesia.

Agus menjelaskan, salah satu penyebab rendahnya pertumbuhan perekonomian di Kalimantan karena hanya bergantung pada sumber daya alam. Khususnya dalam sektor perkebunan, penggalian, dan pertambangan.

Struktur perekonomian yang terkonsentrasi hanya kepada beberapa sektor, lanjut dia, mengakibatkan perekonomian Indonesia rentan terhadap gejolak global.

Dengan demikian, pemerintah sepakat melaksanakan beberapa langkah integrasi untuk memperluas diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi.

"Kalau hanya bergantung sektor komoditas primer, jika harga dunia jelek, ekonominya jelek. Tapi kalau ekonominya bagus, suka lupa lakukan diversifikasi, karena kita hanya bergantung pada sumber daya alam," kata Agus.

Adapun beberapa langkah terintegrasi yang akan dilakukan pemerintah, seperti memperluas pembangunan infrastruktur dasar daerah dan mengembangkan investasi sumber daya manusia yang terampil serta memperkuat tata kelola birokrasi.

Kemudian mengoptimalkan berbagai potensi sektor ekonomi daerah, baik melalui diversifikasi vertikal maupun horizontal. Terakhir, dengan mengembangkan kawasan ekonomi khusus dan kawasan industri secara terpadu.

"Ini kesimpulan rakor dan akan ditindaklanjuti secara seksama, berkala, dan utuh," kata Agus.

Adapun beberapa pejabat terkait yang mengikuti rakor pemerintah pusat dan pemerintah daerah ini adalah Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak, dan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Kalimantan pada triwulan I 2016 meningkat 1,97 persen.

Pertumbuhan ini sangat rendah untuk ukuran nasional. Kemudian pada triwulan II turun 1,62 persen, pada triwulan III meningkat 2,21 persen, dan triwulan IV meningkat 2,22 persen.

Pertumbuhan ekonomi triwulan I 2017 meningkat 4,92 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan I 2017 tumbuh 3,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com