Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Pati Dorong Pembangunan Kolam Tambat Kapal Senilai Rp 50 Miliar

Kompas.com - 17/07/2017, 19:28 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

PATI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sedang berupaya merealisasikan pembangunan "Kolam Tambat Kapal".

Keberadaan kolam tambat kapal tersebut dinilai dapat mengatasi dampak penumpukan kapal nelayan di alur Sungai Juwana, terutama di aliran dekat Pelabuhan Niaga, Pusat Pendaratan Ikan (PPI).

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati, Sujono, mengatakan, bersandarnya kapal-kapal nelayan tersebut biasanya guna mempersiapkan perbekalan sebelum melaut setelah melelang ikan hasil tangkapannya.

Kolam tambat kapal diharapkan menjadi salah satu lokasi yang representatif untuk peningkatan sektor kelautan dan perikanan.

Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati, jumlah kapal motor besar di Kabupaten Pati sebanyak 748 unit, kapal motor tempel sebanyak 1.374 unit.

Produksi perikanan tangkap laut di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, selama 2016 tercatat sebanyak 27,65 juta kilogram atau naik dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 27,04 juta kilogram.

Nilai transaksi penjualan selama tahun 2016 mencapai Rp 239,54 miliar, sedangkan pada tahun 2015 Rp 231,73 miliar.

(Baca: Belasan Kapal Terbakar, Bupati Pati Minta Perbaikan Kapal di Bengkel)

"Penumpukan kapal juga menjadi faktor penyebab terjadinya banjir karena aliran air dari hulu menuju muara sungai tidak lancar. Kolam tambat kapal juga untuk mendorong mobilisasi perekonomian nelayan," kata Sujono kepada KOMPAS.com, Senin (17/7/2017).

Dijelaskan Sujono, kolam tambat kapal yang dimaksud berfasilitas dock kapal atau galangan kapal, tempat parkir kapal hingga industri sektor kelautan dan perikanan.

Lokasi kolam tambat kapal, katanya, tentunya mudah dijangkau kendaraan pemadam kebakaran untuk mengantisipasi adanya kebakaran.

"Anggarannya Rp 50 miliar dengan luas 10 hektar. Tahun 2015 pembebasan lahan dan saat ini sudah mulai pengurukan dan perbaikan jalan?. Lokasi tambat kapal selama ini susah diakses damkar sehingga kalau ada kebakaran menyulitkan petugas. Kolam Tambat Kapal di Juwana inilah solusinya," pungkas Sujono.

Sebagaimana diketahui, dua kali insiden kebakaran kapal terjadi di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah dalam kurun sebulan lebih.

Terakhir kebakaran hebat terjadi di alur sungai Silugonggo, Desa Bakaran, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (15/7/2017).

Kebakaran di utara pulau seprapat itu telah meluluhlantahkan belasan kapal berukuran di bawah 100 Gross Ton (GT) tersebut.

Tiga orang diketahui mengalami luka bakar serius. Kerugian mencapai miliaran rupiah.

Kendaraan damkar tidak bisa menuju lokasi kebakaran karena tidak ada akses jalan. warga dan petugas terpaksa menghentikan upaya pemadaman manual yang dilakukan karena dikhawatirkan terjadi ledakan.

Mereka pun akhirnya hanya bisa memantau material kapal ludes dengan sendirinya. Kebakaran yang terjadi pada Sabtu (15/7/2017) siang itu berangsur padam pada Minggu (16/7/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com