Surplus Neraca Perdagangan RI Membesar

JAKARTA, KOMPAS.com - Neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2017 tercatat surplus 1,63 miliar dollar AS. Angka ini lebih tinggi dibandingkan surplus pada Mei 2017 yang tercatat sebesar 0,58 miliar dollar AS.

Bank Indonesia (BI) memandang kinerja neraca perdagangan Juni 2017 positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan (current account).

"Bank Indonesia terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca perdagangan, serta secara konsisten menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan agar kegiatan ekonomi domestik terus berjalan dengan baik," ujar bank sentral dalam pernyataan resmi, Senin (17/7/2017).

Peningkatan surplus tersebut didukung oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan nonmigas dan menurunnya defisit neraca perdagangan migas.

Secara kumulatif Januari hingga Juni 2017, surplus neraca perdagangan tercatat 7,63 miliar dollar AS, lebih besar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 4,13 miliar dollar AS.

Surplus neraca perdagangan nonmigas pada Juni 2017 tercatat sebesar 1,96 miliar dollar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar 1,07 miliar dollar AS.

Peningkatan ini dipengaruhi penurunan impor nonmigas sebesar 3,58 miliar dollar AS secara bulanan (mtm) yang melebihi penurunan ekspor nonmigas sebesar 2,70 miliar dollar AS (mtm).

Penurunan impor nonmigas terutama disebabkan menurunnya impor mesin dan peralatan mekanik, mesin dan peralatan listrik, plastik dan barang dari plastik, besi dan baja, serta bahan kimia organik.

Adapun penurunan ekspor nonmigas terutama disebabkan penurunan ekspor lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, karet dan barang dari karet, kendaraan dan bagiannya, serta mesin-mesin/pesawat mekanik.

"Dengan perkembangan tersebut, surplus neraca perdagangan nonmigas secara kumulatif Januari-Juni 2017 mencapai 11,66 miliar dollar AS, lebih tinggi dibanding surplus pada periode yang sama tahun 2016 yang sebesar 6,33 miliar dollar AS," tulis BI.