Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Diminta Ajari Tenaga Kerja Asing Bahasa Indonesia

Kompas.com - 18/07/2017, 11:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengimbau perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing untuk mengajari bahasa Indonesia.

Deputi bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Rizal Affandi Lukman mengatakan, pengajaran bahasa Indonesia itu untuk memudahkan komunikasi antara tenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal.

"Bagaimana komunikasi bisa terjadi kalau masalah bahasa itu menjadi kendala. Makanya perusahaan akan menjembatani untuk komunikasi antara tenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal," kata Rizal, kepada wartawan, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2017).

Penggunaan bahasa Indonesia akan memudahkan pelaksanaannya di lapangan. Terutama saat berjalannya proses alih keterampilan.

Nantinya pengajaran bahasa Indonesia dapat masuk saat pelaksanaan orientasi perusahaan. Pengajaran bahasa Indonesia ini bertujuan agar tenaga kerja asing mengetahui tugasnya, tidak hanya diminta mengerjakan sesuatu tanpa penjelasan.

"Makanya perusahaan tentu akan menjembatani komunikasi tadi. Artinya komunikasi dan alih keterampilan jadi kata kunci yang sangat penting dalam meningkatkan tenaga kerja kita di Indonesia," kata Rizal.

Sebelumnya Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri menghapus syarat bisa berbahasa bagi tenaga kerja asing, supaya investasi tidak terhambat. Sebab, selama ini, banyak perusahaan yang mengeluh mengenai syarat tersebut, sehingga urung berinvestasi di Indonesia.

"Kita harus menciptakan iklim bisnis yang sejuk," kata Hanif, medio 2015 lalu.

Hanif meyakini kebijakan ini tidak akan mengancam eksistensi tenaga kerja dalam negeri. Sebab, tenaga kerja asing yang bebas berbahasa hanyalah yang berkemampuan khusus, tidak dimiliki tenaga kerja lokal. Atau, tenaga kerja untuk menempati posisi top level manajemen seperti komisaris.

Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja, sebanyak 74.183 tenaga kerja asing bekerja di Indonesia. Sebangak 21.271 diantaranya merupakan tenaga kerja asing asal China yang bekerja di Indonesia.

Selain China, tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia seperti dari Jepang, Korea Selatan, India, Malaysia, Amerika Serikat, dan lain-lain. Tenaga kerja asing asal China yang bekerja di Indonesia, kebanyakan berprofesi sebagai pembimbing, jabatan manajemen, pengacara, dan konstruksi untuk PLTU dan smelter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com